Lulusan Pesantren Memiliki Kualifikasi sebagai SDM yang Handal

Sebagai salah satu lembaga pendidikan tradisional Indonesia, pondok pesantren banyak menitikberatkan pendidikan pada pembentukan karakter siswanya. Sehingga para lulusan pesantren banyak memiliki kelebihan dalam karakternya. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri dalam sebuah kunjungan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, pada Selasa (9/8) di Pati....

Kampanye Pencegahan Kejahatan terhadap Anak

INTIPESAN.COM – Maraknya perdagangan dan eksploitasi anak di seluruh, telah membuat banyak pihak melakukan antisipasi pencegahannya. Mulai dari kampanye melalui badan internasional dunia International Labour Organization (ILO) hingga ke United Nations Children and education (UNICEF) di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, dengan menggelar seminar dan pemutaran film tentang kejahatan...

Program Ko-kurikuler bukan Gagasan Tepat untuk Siswa

Gagasan pelaksanaan ko-kurikuler atau lebih yang dikenal dengan sebutan program Full Day School, bukanlah gagasan yang tepat untuk siswa. Pendapat ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti kepada kompas.com pada Kamis (9/8) di Jakarta. Menurutnya aktivitas siswa di sekolah seharian tak menjamin kegiatan belajar-mengajar...

Kemnaker Memprioritaskan Pelatihan Kerja dan Pemagangan

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) terus menggenjot peningkatan kompetensi tenaga kerja dalam negeri agar mampu bersaing di era kompetisi global. Pelatihan kerja di 269 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh daerah menjadi salah satu program yang sedang digalakkan dengan target...

Pekerja Indonesia Wajib Mendapatkan Jaminan

Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) bersama BPJS Ketenagakerjaan terus berkoordinasi untuk meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Berbagai inovasi pun terus dilakukan, agar seluruh profesi pekerjaan di Indonesia, baik formal maupun informal, dapat terjangkau kepesertaannya. Jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan kebutuhan yang harus bisa dinikmati oleh pekerja Indonesia. Untuk itu, pemerintah terus mendorong...

Mengembangkan SDM Indonesia melalui 30 Program Studi D3 hingga S3

  INTIPESAN.COM – Dalam upaya untuk ikut serta membangun dan mengembangkan SDM Indonesia, Universitas Gunadarma selama 35 tahun telah banyak memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Universitas Gunadarma Rektor. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM pada Rabu (10/8) dalam acara perayaan ulang tahun...

Mengenal Kompetensi Risk Management

INTIPESAN.COM – Ada suatu kejadian yang mungkin terjadi dan bisa mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan seperti yang direncanakan, atau dengan kata lain dalam identifikasi risiko disebut dengan istilah kejadian tidak direncanakan, tujuan dan penyimpangan. Hal tersebut dipaparkan oleh Ir. Bramantyo Djohanputro, MBA, Ph.D saat menjadi pembicara di seminar 4th...

Terbatasnya Dana Membuat Program Pengembangan SDM di Indonesia Tersendat

Terbatasnya dana yang tersedia membuat program pelatihan kerja dan sertifikasi yang dijalankan oleh pemerintah menjadi tersendat. Penjelasan ini disampaikan oleh Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan Kadin, pada Selasa (9/8) di Jakarta. “Makanya kami melibatkan swasta untuk bekerja sama, baik lembaga pelatihan swasta maupun...

Pencanangan Tahun Inovasi Indonesia 2016

  Dalam upaya untuk membangun dan mengembangkan SDM, maka bangsa Indonesia perlu belajar untuk meningkatkan inovasi di berbagai bidang. Terutama di bidang teknologi seperti yang telah dirintis oleh mantan Presiden Republik Indonesia ke 3, B.J Habibie.Penjelasan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan...

Mengelola Tanggung Jawab dalam Risiko Operasional

INTIPESAN.COM – Semua orang bertanggung jawab mengelola Risiko Operasional. Sedangkan seorang business management dianggap sebagai garis pertahanan pertama, dengan manajemen risiko yang melekat pada proses operasional untuk mengelola risiko. Ini kemudian disusul fungsi manajemen risiko yang membentuk garis pertahanan kedua, untuk objektif meninjau. Selanjutnya adalah proses audit dan assurance...