Bercanda Diantara Rekan Kerja Dapat Mengurangi Stres
Bercanda santai dengan rekan kerja biasanya dilakukan karyawan, ketika mereka sedang jenuh di kantor. Hal itu ternyata mampumeredam stres seperti dijelaskan dalam penelitian baru dari Washington State University.
Studi yang dipublikasikan dalam Organizational Behavior dan Human Decision Processes, mengungkapkan bahwa dengan bercanda diantara sesama rekan kerja-termasuk hal pribadi tidak membahayakan-justru menimbulkan efek positif pada perilaku sosial dan meringankan stres.
“Melakukan kegiatan bercanda tampaknya tidak berdampak buruk pada sebagian besar karyawan, bahkan ketika peserta penelitian kami tidak menyukai perilaku itu. Mereka bahkan berpendapat bahwa candaan mereka masih dalam batas kewajaran dan belum mencapai ambang pelecehan terhadap. Itu tidak menghasilkan tingkat stres yang lebih tinggi, jadi ini adalah ruang konseptual yang sangat berbeda,” jelasnya Leah Sheppard, Asisten Profesor di WSU.
Sheppard dan beberapa peneliti lainnya mendapati bahwa perilaku sosial yang tidak melecehkan seperti lelucon, sindiran, perilaku genit yang menunjukkan pujian penampilan fisik menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan bersikap netral terhadap hal tersebut.
“Apa yang kami temukan adalah bahwa ketika godaan dinikmati, itu dapat menawarkan beberapa manfaat, seperti membuat orang merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, yang kemudian dapat mengurangi atau menghindari stres,” kata Sheppard.
Dalam studi tersebut juga meneliti ketidakadilan di tempat kerja. Hal itu menunjukkan bahwa candaan di tempat kerja benar-benar membantu mengurangi stres dan susah tidur orang yang berurusan dengan ketidakadilan di tempat kerja.
Sementara karyawan menikmati candaan berupa godaan dari rekan kerja, walaupun terdapat larangan dari organisasi untuk membatasi candaan dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Sheppard menyarankan bahwa manajer harus mencari keseimbangan, menghindari kebijakan yang terlalu membatasi pada perilaku seksual sosial terhadap karyawannya.
“Aturan toleransi yang ketat dapat menambah kecanggungan ke dalam perilaku persahabatan karyawan. Pada saat yang sama, kami tidak mendorong manajer untuk memfasilitasi perilaku ini. Ini hanya sesuatu yang mungkin terjadi secara alami. Manajer juga harus berhati-hati dalam melibatkan diri dalam candaan atau godaan, terutama dengan siapa pun di tingkat yang lebih rendah. Begitu ada ketidakseimbangan kekuatan, kita berisiko memasuki domain dari apa yang mungkin dianggap sebagai pelecehan seksual,”tutur Sheppard. (Artiah)
Sumber/foto : sciencedaily.com/gobankingrates.com