Mengenal Eustress Yang Dapat Membantu Kita Semakin Berkembang
Dalam dunia modern yang serba cepat, stres sering dianggap sebagai penghambat utama produktivitas. Sesuatu yang buruk dan bahkan dianggap sebagai hambatan mental untuk maju dan berkembang. Dengan kata lain dapat memberikan pengaruh buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Namun demikian tidak selamanya stres memberikan efek yang buruk bagi tubuh dan pikiran, karena ada jenis stres lain yang justru berguna bagi seseorang. In sering disebut dengan istilah eustress. Dengan kata lain eustress adalah stres yang tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, dan justru berguna untuk menjaga kesehatan mental kita.
Dr. Michael Genovese, psikiater klinis dari Acadia Healthcare, Mill Valley California Amerika menyebutkan bahwa kita jarang menganggap stres sebagai hal yang positif, tetapi sebenanrnya eustress adalah stres yang positif.
“Peristiwa yang menarik atau membuat stres, yang dapat menyebabkan respons kimiawi dalam tubuh,” jelasnya.
Eustress biasanya merupakan produk saraf, yang dapat dibawa ketika dihadapkan dengan tantangan yang menyenangkan. Genovese mengatakan ini penting karena, tanpa eustress, kesejahteraan kita dapat menderita.
“Eustress membantu kita tetap termotivasi, bekerja menuju tujuan, dan merasa nyaman dengan kehidupan,” tambahnya.
Bisa dikatakan bahwa eustress adalah stres yang muncul pada saat seseorang sedang merasa senang.
Dirinya menambahkan bahwa peranan eustress dalam kehidupan juga sangat penting, karena hal ini akan membuat hidup kita lebih berguna dan bergembira dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Eustress ini juga dapat membuat denyut jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan produksi hormon. Sehingga akan membuat kita semakin bersemangat, tetap termotivasi dan membuat hidup terasa lebih baik.
Secara umum eustress berdampak pada tiga aspek kehidupan, yaitu:
Psikologis, membantu untuk membangun kemandirian, daya tahan mental, dan kemampuan diri.
Fisik, berdampak pada pembentukan tubuh dengan memotivasi atau menantang Anda untuk berolahraga.
Emosional, memberikan emosi positif pada diri, seperti inspirasi, kepuasan, dan sebagainya.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya dapat dengan mudah menemukan faktor yang memicu eustress, mulai dari hubungan dengan teman hingga kepada saat berdiskusi dengan teman sekantor.
Menurut Dr. Kara Fasone, psikolog dan manager talent delopment di Kin + Carta Consultant, Chicago Amerika menyebutkan bahwa kita bisa melihat eustress dalam setiap kehidupan
Fasone menyebutkan bahwa setiap orang bisa melihat eustress dalam setiap kehidupan, seperti ketika bekerja. Pada saat kita mengambil ataupun mengerjakan proyek bersama dengan teman sekantor, maka ini akan mendorong kita untuk memanfaatkan kekuatan yang ada dalam diri. Kemudian akan membuat setiap orang mengasah keterampilan yang ada ataupun segera mempelajari berbagai hal yang baru. Namun demikian eustress hanya akan muncul apabila proyek tersebut memiliki deadline yang realistis, karena jika tidak maka justru akan menyebabkan timbulnya distress. Ataupun juga hanya ketika kita juga memiliki tim yang solid dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Dirinya menambahkan bahwa dengan belajar akan membuat kita memiliki tujuan positif dalam kehidupan. Dengan mempelajari berbagai hal yang baru, baik kecil atau besar akan dapat memicu eustress.
Selain itu eustress juga dapat dicapai dengan keluar dari zona nyaman, dan mencoba menantang diri kita sendiri dengan mengembangkan kemampuan baru di kantor atau mencoba mengambil alih tanggung jawab yang benar-benar baru atau berbeda.
Meskipun eustress adalah stres yang positif, tetapi tidak berarti eustress tidak bisa menjadi stres yang buruk. Eustress dapat berubah menjadi stres yang negatif, saat Anda terlalu banyak mengalami eustress.
Eustress yang berlebih dapat menumpuk dengan stres lainnya dan menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Eustress yang berubah menjadi stres yang buruk atau distress dapat membuat Anda merasa kewalahan secara fisik, mental, dan emosional.
Hal ini karena kita merasa tidak mampu mengatasi stres atau kejadian yang dialami. Stres yang negatif ini bisa berakibat pada penurunan performa, kecemasan, dan bahkan menimbulkan depresi.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencegah eustress menjadi distress adalah dengan menyadari kemampuan diri sendiri dan mengetahui kapan stres yang dialami sudah berlebih. Kemudian segera melakukan beberapa cara untuk mengatasi tingkat stres, seperti meditasi, yoga, dan sebagainya.
Sumber/foto : healthline.com/wisegeek.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS