Boedi Santoso : Program Pengendalian Biaya Kesehatan Karyawan Sangat Penting Untuk Dilaksanakan
Program kesehatan dalam sebuah organisasi sangat penting untuk dilakukan, karena memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan. Selain itu memiliki karyawan yang sehat, tentunya juga akan meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing perusahaan.
Pelaksanaan sebuah program kesehatan perusahaan bertujuan untuk tetap mempertahankan SDM terbaik dan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan membantu karyawan supaya tetap bahagia dan sehat, akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif. Selain itu menawarkan program kebugaran karyawan bagi talent, juga dapat membantu dalam hal perekrutan dan mempertahankan karyawan terbaik. Ketika calon karyawan dan karyawan melihat perusahaan menghabiskan waktu, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan orang-orang mereka, ini tentunya akan menumbuhkan rasa kepercayaan dan rasa hormat pada perusahaan.
Menurut Boedi Santoso, President and Chief Executive Officer, PT Garuda Daya Pratama Sejahtera saat bertemu dengan Redaksi Intipesan juga menyatakan hal yang sama. Seperti pendapat bahwa mengendalikan biaya kesehatan perusahaan, merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah perusahaan, sama pentingnya ketika kita memahami definisi kesehatan itu sendiri.
“Orang seringkali mengidentifikasikan sehat secara fisik, padahal kalau kita berbicara mengenai kesehatan itu ruang lingkupnya sangat luas, yaitu saat ini kita kenal dengan istilah health and wellness,” jelasnya.
Dirinya menjabarkan lebih jauh bahwa health, itu diidentifikasikan semua kondisi fisik yang baik. Sedangkan wellness, bagaimana kita mengidentifikasikan tiga komponen utama yang ada dalam tubuh kita, yaitu mind, body and soul. Pikiran, fisik dan juga jiwa kita bisa sehat.
Kemudian strategi untuk melakukannya, antara lain dengan melakukannya secara bertahap, supaya kita menjadi tahu sebenarnya apa yang menjadi problemnya. untuk itu kita perlu melakukan pendekatan dengan sistem MEDIC, supaya gampang untuk diingat.
“MEDIC itu sebetulnya singkatan dari Map and measure, Explore evaluate, Defind and Descript Solution, Implement and Improve, dan Control and Confirm,”katanya menjelaskan.
Di fase yang pertama, Map and measure, itu adalah cara mengetahui biaya kesehatan di sebuah perusahaan, apa saja kontribusinya dan berapa nilainya, Kita harus mengetahui hal tersebut terlebih dahulu. Jadi itu adalah fakta yang perlu diketahui, sebelum kita masuk ke tahap berikutnya untuk melakukan evaluasi dan eksplorasi, ” ungkapnya.
Di fase yang kedua yang disebut dengan (biaya) Medic ini, kita ingin mengetahui lebih dalam penyebab biaya medic yang tinggi tadi. Kira-kira kontribusinya apa. Itu bisa kita lakukan data analisis, kemudian kita minta sama insurance provider atau dari datanya human capital, kita masih bisa lihat ke masing-masing individu. Bahkan kalau perlu data sakitnya itu bukan dari karyawan sendiri, bisa jadi anggota keluarganya.
Maka di fase evaluate dan eksplore ini penting, karena ini akan menjadi dasar kita untuk menentukan kira-kira solusi yang paling pas dan tepat itu seperti apa. Termasuk bagaimana solusi ini apakah efektif dan efisien, pas sasaran dengan karyawan tetapi dari sisi perusahaan juga tidak terlalu berbiaya tinggi. Dimana itu dilakukan di fase Defind and descript solution.
“Kemudian di fase ketiga kita mulai berbicara mengenai apa yang disebut “Species”. Social, physical, emotional, career, intelektual, empowermental, dan spiritual. Masing-masing itu adalah memberikan alternative dan solusi yang nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan itu sendiri. Disinilah perlunya alignment data factual tadi di fase awal mengenai apasih penyebab biaya kesehatan tinggi, kemudian solusi seperti apa yang tepat dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memberikan yang terbaik untuk karyawan,” tambahnya.
Selanjutnya di fase yang terakhir implement improve ini, kita melakukan ekseskusi setelah kita punya beberapa alternative solusi tadi, baru kita implementasikan.
“Kemudian kita control dan confirm kearah bagaimana ini menjadi sebuah standard. Mungkin ada prosedur atau dokumentasi yang akan menjadikan acuan, tentang bagaimana pola hidup sehat itu dijalankan di organisasi atau di perusahaan,” tutupnya.(Artiah)
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS