IntiPesan.com

Tiga Cara Yang Dilakukan Orang Sukses Dalam Menghadapi 2020

Tiga Cara Yang Dilakukan Orang Sukses Dalam Menghadapi 2020

Kita semua sudah melewati satu tahun dengan melakukan hal-hal yang luar biasa dan satu dekade dengan mengerjakan hal-hal yang sangat penting. Tingkat perubahan dalam cara kita hidup, bekerja, berbelanja, berkomunikasi,dan beraktifitas begitu terasa. Perubahan-perubahan ini, baik atau buruk, mengharuskan kita untuk beradaptasi. Kita dibuatnya begitu kelelahan dan juga gembira. Jika kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,maka akan sulit bagi kita untuk mempersiapkannya. Pada pergantian dekade ini, kita sebaiknya merencanakan kesehatan, kekayaan dan kepuasan untuk hari, bulan dan tahun- mendatang. Untuk apa kita menghabiskan waktu dan perhatian kita yang berharga? Ada tiga saran di bawah ini yang perlu kita pertimbangkan agar kualitas diri kita berkembang pada tahun mendatang dan sepuluh tahun berikutnya.

Dekade berikutnya, sebut saja Lonjakan 2020an, akan berkembang dengan cara yang belum diketahui. Yang pasti,masa itu akan dipenuhi oleh hal-hal yang terus mempercepat perubahan. Faktor penentu keberhasilan,dalam aspek perkembangan pikiran, tubuh, dan semangat,akan diisi oleh fleksibilitas, kreativitas, dan ketangguhan. Orang-orang paling sukses pada dekade berikutnya adalah mereka yang mampu membangun aspek-aspek tersebut karena mereka sulit untuk mengetahui keterampilan, data, aset, atau sumber daya macam apa yang dibutuhkan. Untungnya soft skill merupakan ketrampilan yang dapat dikembangkan dan dilatih, meskipun istilah power skill mungkin lebih tepat di lingkungan saat ini.

Penentu kesuksesan pada tahun 2020an

1.Fleksibilitas

Fleksibilitas memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sosial yang terus berubah. Sering dikatakan bahwa satu-satunya kepastian di dunia saat ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Perusahaan-perusahaan yang saat ini masuk dalam daftar Fortune 500 harus berjuang sangat keras untuk tetap berada dalam daftar itu dibandingkan dekade 2010an. Perkembangan teknologi yang melesat secara eksponensial sesuai dengan hukum Moore membuat cara berkomunikasi, data, mesin pembelajaran, dan perangkat baru lainnya bergerak lebih cepat daripada imajinasi manusia. Sebagian dari sepuluh pekerjaan yang diprediksi paling dibutuhkan pada tahun 2030 kemungkinan tidak ada lagi saat ini.

Keberhasilan dalam konteks ini membutuhkan fleksibilitas, dalam arti memiliki pola pikir pertumbuhan. Kita sendiri bersama tim harus dapat menyesuaikan ketrampilan yang dimiliki untuk pekerjaan lain dan mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan. Kita perlu punya cara pandang baru tentang ketrampilan dan peran baru yang benar-benar perlu dikembangkan sehingga kita dapat membantu diri kita sendiri dan orang lain dengan cara mentransfer ketrampilan dan pengalaman kita ke dalam pekerjaan yang secara kolektif perlu kita lakukan.

2.Kreatifitas

Kreativitas diperlukan untuk mengidentifikasi bagaimana kelebihan dan kekuatan yang kita miliki dapat disesuaikan dengan peran, penampilan atau pengaturan soal masa depan pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan materi, emosi, dan spiritual kita sendiri sambil melayani orang lain. Kita perlu mengarahkan definisi kreativitas ke arah yang lebih luas,yaitu penggunaan imajinasi atau ide-ide orisinal daripada terbatas pada masalah kesenian saja. Kita cenderung meremehkan kreativitas kita sendiri, membatasinya dengan lukisan, simbol-simbol atau seni kreatif formal lainnya.

Untuk berhasil di tahun 2020an, kita tidak harus menjadi seniman. Tetapi kita mesti mengasah ketrampilan berimajinasi sebagai kemampuan manusia yang universal. Kita perlu membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam kehidupan dan pekerjaan kita dalam skala kecil maupun besar. Mungkin dari soal istirahat per jam,pekerjaan jarak jauh,pekerjaan sampingan hingga peran yang lebih holistik yang mencakup tanggung jawab keuangan, rantai pasokan serta pemasaran. Salah satu manfaat dari teknologi modern, terutama soal penyimpanan dan analisis data, adalah kemampuannya untuk mengelola kompleksitas. Kapasitas ini memungkinkan proses kustomisasi secara massal. Hal ini memungkinkan orang-orang untuk menciptakan solusi yang unik.Misalnya, mereka bisa mendesain sepatu Nike mereka menurut seleranya sendiri atau mengisi waktu dan membiayai hidup mereka dengan melakukan pekerjaan kontrak yang bersifat khusus untuk klien di seluruh dunia melalui Upwork. Jadi, bukan berita buruk bagi kita jika hanya sebagian kecil orang yang dapat naik pangkat di sebuah perusahaan atau industri selama hidupnya. Sebaliknya, kita harus menganggapnya sebagai berita yang bagus karena dunia baru yang penuh kemungkinan ini telah dibuka sehingga kita bisa merancang pekerjaan dan gaya hidup yang unik sesuai dengan ketrampilan, minat, dan kebutuhan kita sendiri.Dengan begitu,semuanya sekarang tergantung pada diri kita sendiri dan semua itu membutuhkan kreativitas.

3.Membangun Ketahanan Mental

Akhirnya, kita harus mengembangkan ketangguhan diri karena siapa pun yang hidup hari ini mesti memahami bahwa apa yang berhasil dilakukan hari kemarin mungkin tidak akan sama seperti itu lagi. Hal itu akan terlihat dan terasa seperti kegagalan. Kreativitas juga membutuhkan tindakan coba-coba, yaitu berani mengeksplorasi segala kemungkinan meski tidak selalu berhasil. Jarang kemungkinannya bahwa upaya pertama kita untuk menciptakan metode kerja atau peran yang baru pada tahun 2020 akan langsung berhasil. Dan bahkan jika hal itu berhasil,mungkin tak akan bertahan lama. Kita harus segera menggunakan pendekatan baru untuk mencapainya. Agar tetap waras, sehat dan bahagia saat melewati kurva belajar ini,kita mesti mengembangkan ketangguhan diri,yaitu sebuah kapasitas untuk pulih dengan cepat dari kesulitan.

Membangun ketrampilan yang diperlukan agar sukses di tahun 2020an

Berikut ini adalah tiga cara untuk membantu diri kita dan orang-orang di sekitar kita dalam membangun ketrampilan yang dibutuhkan untuk berkembang di tahun 2020an.

1.Melakukan pemulihan yang memadai

Para ahli fisiologi dan ahli saraf yang mempelajari tentang kinerja puncak mengungkapkan bahwa tubuh dan otak kita tidak dapat melakukan kinerja terbaik sepanjang waktu. Keduanya membutuhkan pemulihan yang memadai. Memang, sudah ada gadget terbaru untuk mengukur kebugaran tubuh. Alat itu sangat mudah dipakai untuk mengukur pemulihan tubuh ketika kita tidur, istirahat, dan meditasi.

Pemulihan sepertinya tidak melibatkan kerja otak saat kita duduk sambil menonton film kesukaan kita. Namun faktanya, kita bisa cepat pulih jika bisa tidur berkualitas selama delapan jam.Sebenarnya ada banyak teknik lain.Kita bisa berjalan-jalan. Tindakan ini juga membantu tubuh dan pikiran pulih lebih cepat daripada menonton film saja.Teknik itu lebih bersifat pribadi. Kita bisa memilih cara yang paling cocok situasi yang berbeda.Yang penting,tubuh kita dapat segera pulih.

2. Melakukan pencerahan diri

Dalam dunia yang berubah cepat di mana semua hal hampir dapat dikustomisasi secara massal, kita semua memiliki peluang keberhasilan yang sama untuk menjadi yang terbaik. Seperti halnya masalah pemulihan,hal ini tidak semudah kedengarannya. Sebagian besar pendidikan, pelatihan profesional, norma, dan harapan yang kita miliki masih disesuaikan dengan revolusi industri, di mana manusia tidak dianggap sebagai aset. Kita adalah roda penggerak yang disesuaikan dengan jalur produksi, baik sebagai buruh atau manajer. Sekarang ini, kita perlu mempelajari kembali proses dan ketrampilan tentang pengembangan dan kesadaran diri. Sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Gallup baru-baru ini menyerukan kepada para Chief Human Resources Officer untuk menjadikan pembangunan manusia sebagai hasil bisnis.

Untuk mengembangkan kepentingan pribadi secara efektif, kita perlu mengesampingkan omongan orang lain dan sebaiknya tetap fokus pada hal-hal yang membuat kita berkembang. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan usaha, waktu, dan ketenangan. Meditasi,refleksi , olahraga,dan survei kepribadian bisa juga bermanfaat bagi kita. Bahkan horoskop dapat membuat kita berpikir tentang siapa kita, bagaimana kita bekerja, dan apa yang kita butuhkan, terlepas apakah kita percaya pada validitasnya. Sekali lagi, semua ini adalah proses pribadi, jadi gunakan apapun yang sesuai dengan diri kita.

Akhirnya, diri kita harus tercerahkan,yang berarti memiliki atau menunjukkan pengetahuan penuh atas sesuatu. Anggap saja bahwa proses pencerahan itu ibarat cahaya yang menerangi bayangan hidup kita. Pencerahan itu mesti mampu menjelaskan hal-hal yang tidak kita ketahui sebelumnya,entah karena sengaja kita hindari demi satu dan lain alasan. Bacalah berbagai sumber berita. Dengarkan informasi dari industri yang lain. Bicaralah dengan orang-orang dari usia, ras, agama atau latar belakang yang berbeda. Ini adalah eksplorasi dari berbagai perspektif agar kita dapat mencapai kinerja puncak dan memenuhi kepentingan kita sendiri sambil melayani orang-orang di sekitar kita.

3.Lakukan sesuatu yang idealis, bukan sekedar yang ada dalam daftar tugas

Sebagai produk dari revolusi industri, kita adalah pelaku yang sangat baik. Kita dievaluasi oleh atasan,dan juga diri sendiri tentang seberapa banyak dan cepat hasil kerja kita. Misalnya tentang berapa banyak aplikasi yang sudah kita ciptakan atau berapa jumlah klien yang sudah kita rekrut. Dalam revolusi industri 4.0, mesin terbukti melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dibandingkan manusia. Kesuksesan lebih ditentukan oleh bagaimana kita melakukan tugas yang ada. Bagaimana kita mencapai sesuatu yang lebih tinggi daripada apa yang kita lakukan meskipun banyak kendala. Kita mesti mampu menjadi seorang pemikir yang bebas berkreasi yang bisa menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu. Jadi, kembangkan kesadaran diri beserta kualitas-kualitas yang kita inginkan. Cara-cara ini bisa dilakukan saat kita jalan-jalan atau menuliskan ide-ide secara bebas.

Pengalaman dan data nasional maupun global menunjukkan bahwa kita tidak berkembang sepenuhnya meski hal itu seharusnya memungkinkan. Tingkat kemiskinan memang menurun drastis tetapi penyakit yang lebih buruk, kecemasan, penyakit jantung, dan penyakit gaya hidup lainnya meningkat secara signifikan. Kita belum bisa beradaptasi dengan dunia baru ini. Dan itu merugikan kesehatan, mental dan fisik kita sendiri. Selain itu,jangan terlalu optimis dengan hasil investasi yang kita harapkan. Kita mesti mencari cara-cara baru karena ketidakpastian yang akan terjadi pada tahun-tahun berikut akan semakin besar.Einstein pernah berkata, “Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.”

Kita dapat membangun kesadaran diri selama lima menit setiap pagi dan melakukan pencerahan diri dengan membaca atau mendengarkan berbagai informasi selama lima belas menit saat di perjalanan. Atau kita juga bisa berjalan-jalan di sekitar lingkungan setiap akhir pekan. Lakukan pemulihan dan ajaklah teman untuk ngobrol tentang kemajuan dan tantangan yang kita dapatkan.Semua ini adalah sejumlah kebiasaan yang bisa membangun fleksibilitas, kreativitas, dan ketangguhan diri yang dibutuhkan untuk menghadapi tahun 2020an.

Sumber/foto : forbes.com/