Strategi Efektif Meningkatkan Keterlibatan Generasi Z
Menghadapi Tantangan Generasi Z: Kunci Sukses Perusahaan di Era Perubahan Cepat
Di tengah derasnya arus perubahan yang terjadi begitu cepat, pemahaman mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan generasi muda, khususnya Generasi Z, menjadi kunci utama bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Generasi Z, yang kini mendominasi angkatan kerja global, membawa nilai-nilai dan harapan baru yang jelas berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Inilah alasan mengapa perusahaan perlu menyesuaikan diri agar dapat tetap relevan dan sukses.
Wiwik Wahyuni, Chief People & Culture Officer di PT Vale Indonesia Tbk, berbagi wawasan menarik mengenai hal ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Intipesan setelah seminar “11th HR Director Summit” pada Kamis, 20 Februari 2025, di Jakarta,
Dirinya mengungkapkan cara perusahaan dapat menjawab tantangan besar ini, antara lain dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan aspirasi Generasi Z.
Menurut Wiwik, saat ini 96% karyawan di perusahaan tersebut merupakan anggota Generasi Z. Berdasarkan pengalamannya, memahami apa yang benar-benar penting bagi karyawan adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan. Setiap generasi memiliki kebutuhan, harapan, dan preferensi yang berbeda, sehingga pendekatan yang seragam tidak akan efektif untuk menjangkau seluruh karyawan dengan baik.
Wiwik menekankan pentingnya perusahaan untuk beradaptasi dengan pendekatan yang lebih personal, dengan memahami kebutuhan individu dalam kelompok generasi muda ini. Ini adalah tantangan besar bagi departemen human capital, yang sering kali masih terjebak dalam pemikiran lama, yaitu menyusun satu rencana untuk seluruh karyawan tanpa mempertimbangkan keragaman kebutuhan mereka.
Di masa lalu, menjaga konsistensi menjadi prioritas utama perusahaan. Namun, saat ini, perusahaan harus lebih berani mengambil langkah-langkah inovatif untuk memahami apa yang membuat karyawan merasa terlibat dan termotivasi—terutama bagi Generasi Z yang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap dunia kerja.
Salah satu contoh konkret yang diangkat oleh Wiwik adalah soal cara kerja. Generasi Z cenderung tidak menyukai rutinitas tradisional, seperti harus bangun pagi dan berada di kantor pada jam 8 pagi. Bagi mereka, jam kerja yang fleksibel bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. Dengan memberikan kebebasan bagi karyawan untuk bekerja pada waktu yang paling produktif bagi mereka, perusahaan dapat mendorong efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih tinggi.
Lebih jauh lagi, Wiwik percaya bahwa untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar produktif, perusahaan harus mampu memahami dan memenuhi kebutuhan unik dari Generasi Z. Dengan menerapkan pendekatan yang lebih personal dan fleksibel, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan tingkat keterlibatan karyawan, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif, adaptif, dan penuh semangat.
Di era yang terus berubah ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan generasi muda bukan hanya menjadi sebuah pilihan—melainkan sebuah keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin tetap kompetitif dan sukses.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS