Setiap Organisasi Perlu Memahami Empat Pilar Sistem Talent Management
Pernyataan bahwa manusia dapat menjadi pembeda/diferensiasi dalam suatu bisnis, kini sedang berkembang, dan dalam konteks ini, teknologi sumber daya manusia telah mengalami perkembangan pesat dalam tahun-tahun belakangan ini.
Sementara kebanyakan perusahaan baru saja menggunakan human resource information system (HRIS) sebagai alat penyimpan tentang pencatatan data karyawan dan informasi dasar yang lain, banyak organisasi telah melangkah lebih dalam lagi dengan menambahkan sitem manajemen talenta (talent management systems) ke dalam portofolio teknologi HR. Para ahli mengatakan sistem manajemen talenta dapat membantu perusahaan menarik, mempertahankan dan mengembangkan karyawan demi memberikan manfaat timbal balik bagi kedua belah pihak.
Tapi apakah mungkin mengadopsi hanya sebagian dari sistem manajemen talenta memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan-tujuannya di bidang manajemen talenta? Sistem Manajemen Talenta umumnya terdiri dari empat modul, juga disebut “pilar:” rekrutmen, manajemen kinerja, pembelajaran organisasi dan manajemen penggajian.
Pemasok telah mengintegrasikan manajemen talenta dan menawarkan keempat hal tersebut, tetapi orang HR jarang membeli seluruh modul itu sekaligus. Paling-paling, mereka membeli satu hingga tiga modul dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk membangun keseluruhan perangkat lunak yang digunakan (platform).
Panduan ini menyelam lebih jauh ke dalam setiap dari empat hal yang membentuk landasan tatanan manajemen talenta. Setiap bagian berisi nasihat ahli menyangkut manfaat dan potensi tantangan penerapan modul talenta spesifik, termasuk tips memanfaatkan perangkat lunak secara efektif.
1.Rekrutmen
Sebelum manajer HR dapat mempekerjakan orang bertalenta, mereka harus mendapatkan calon di pasar tenaga kerja. Perangkat lunak rekrutmen dapat dipakai untuk melakukan proses akuisisi talenta dengan membantu manajer HR meneliti, mencari sumber, berhubungan dengan dan terus mendekati para kandidat potensial.
Pasar perangkat lunak rekrutmen sekarang betul-betul dinamis, dan inovasi teknologi konsumen seperti media sosial dan perangkat lunak video telah merevolusi perangkat akuisisi talenta. Pada bagian ini, Anda dapat mempelajari tren terbaru di bidang perangkat lunak rekrutmen, dan mendapatkan tips tentang bagaimana mencari kandidat secara efektif dalam dunia yang terhubung secara sosial.
2.Pembelajaran
Pembelajaran Organisasi: Mengembangkan karyawan hingga potensi maksimalnya
Sistem manajemen pembelajaran telah lama digunakan untuk mengelola kursus-kursus dan pelatihan formal lainnya. Namun para ahli mengatakan bahwa pembelajaran organisasi kini sedang berkembang melampaui kursus-kursus yang kaku menjadi pengalaman informal dan terpadu.
Bagian ini masuk ke dalam bagaimana dan mengapa ruang pembelajaran organisasi sedang berubah, dan titik terang perusahaan yang menggunakan cara baru dalam pengembangan karyawan. Selain itu, Anda akan menemukan kemampuan apa yang disarankan para ahli agar senantiasa dapat berpacu dengan teknologi.
3.Kinerja
Manajemen Kinerja: Mengeluarkan seluruh potensi karyawan
Kebanyakan organisasi secara historis melakukan proses penilaian tahunan yang formal, di mana karyawan duduk bersama manajernya untuk mendiskusikan kekuatan, sasaran dan bagian-bagian yang masih dapat ditingkatkan. Tapi kini, manajer HR menyadari bahwa proses manajemen kinerja sendiri ternyata perlu perbaikan.
Dalam tahun-tahun terakhir, banyak perusahaan telah mulai meninggalkan penilaianan tahunan untuk mengenalkan penilaian yang lebih intensif, yang merupakan model berorientasi pendampingan (coaching-oriented model). Kecenderungan lain di wilayah manajemen kinerja ini adalah dengan melibatkan lebih banyak orang dalam proses penilaian, yang diharapkan akan lebih akurat mendapat gambaran tentang seseorang.
Pada bagian ini juga dipelajari tentang bagaimana perusahaan-perusahaan ternama menggunakan teknologi manajemen kinerja untuk menggantikan proses penilaian yang sudah dipraktikkan selama ini.
4.Penggajian
Manajemen penggajian: Penghargaan secara tepat dan cepat
Di banyak perusahaan, manajemen penggajian cukup ditangani dengan menggunakan Microsoft Excel dan bukan suatu perangkat lunak yang lebih canggih. Tapi ketika pengolah data menjadi kurang memadai, para penyedia (providers) manajemen talenta menawarkan modul manajemen penggajian untuk mengotomisasi pekerjaan ini. Selain mengurangi pekerjaan manual dan potensi kesalahan, para ahli mengatakan perangkat lunak manajemen penggajian memasukkan visibiliti terhadap bonus dan penghargaan karyawan yang lain, yang dapat memperkuat motivasi.
Bagian ini berisi kisah singkat yang menarik baik bagi pengguna maupun para ahli yang mengilustrasikan manfaat dari perangkat lunak manajemen penggajian, dan juga tips untuk menghindari bahaya yang tersembunyi.
Karena keterbatasan tempat maka tiga pilar manajemen talenta: pembelajaran, kinerja dan penggajian tidak dibahas lebih lanjut. Berikut adalah pembahasan lanjutan yang menyangkut tentang rekrutmen, yang ditulis oleh Emma Snider, associate editor Search Financial Applications.
Menurutnya pada saat ini sistem pelacak pelamar (Applicant Tracking Systems – ATS) telah lama menjadi batu penjuru/ujung tombak dalam persenjataan teknologi perekrutan. Tapi kini ada banyak pilihan alat akuisisi talenta yang khusus (specialty talent acquisition tools) untuk menggantikan sistem yang lama. Kendati ATS secara tradisional paling banyak dipakai, alat akuisisi talenta yang terbaru menempatkan kandidat sebagai subyek dan pusat.
Produk-produk rekrutmen sekarang ini “rasanya seperti teknologi konsumer,” kata Kyle Lagunas, analis akuisisi talenta di perusahaan Brandon Hall Group, yang berkantor di Delray Beach, Fla. “Interface pengguna, yang disediakan oleh alat itu – seperti Anda sedang menggunakan suatu produk konsumen.”
Tetapi dengan banyaknya produk-produk di pasar, akan sulit bagi perekrut/head hunter untuk mendapatkan teknologi yang paling cocok. Untuk itu, SearchFinancialApplications telah mengumpulkan pemasok-pemasok utama di bidang pencarian sumber talenta.
Kurangnya pasokan tenaga kerja, khususnya di bidang teknik, manufakturing dan industri sains, membuat para perekrut saling bersaing untuk memperebutkan orang yang sama. Para kandidat ini umumnya sudah memiliki pekerjaan dan tidak melamar secara aktif, para spesialis akuisisi talenta harus berusaha menemukan mereka terlebih dahulu sebelum merekrut.
Itulah sebabnya perangkat lunak sourcing – sistem yang membantu perekrut untuk mengidentifikasi kandidat berpotensi tetapi bersikap pasif – mulai dijual. Selain membantu perekrut menentukan lokasi kandidat yang mungkin tidak kelihatan, perangkat lunak ini juga berupaya keras untuk mengidentifikasi orang berkualitas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang melamar lewat bursa kerja.
Sumber/foto : searchfonancialapplications.techtarget.com/gallup.com